2012, Seoul - Korea Selatan ...
Hari demi hari terus berlalu, hingga membawa kita pada titik ini. Tidak ada yang tahu dari mana bayi itu lahir. Bahkan kini dia sudah tumbuh besar. Anak itu tumbuh dengan penuh kasih sayang. Tidak ada yang kurang darinya, semuanya dia dapatkan.
Hanya satu yang ingin sekali dia miliki, ya kasih sayang seorang kakak. Seperti saat ini, dia tengah di bully di pohon dekat belakang sekolah. Ingin sekali dia berteriak dan berlari meminta tolong, sayangnya setiap kali dia berteriak tidak ada yang mau menyelamatkannya bahkan mendekati saja mereka tidak mau.
Bukannya mereka tidak mau, tapi kalau sampai mereka menyelamatkannya bahkan mendekat saja maka bisa di pastikan, mereka akan terkena imbasnya. Senior yang membully junior, sudah sering di temukan di mana-mana, bukan?
Ya, ini adalah tahun pertama Jungkook masuk SMA. Masuk di sekolah yang sama dengan sang kakak. Dia berharap dengan satu sekolah dengan kakak maka hidupnya akan aman dari kejamnya para senior itu. Namun apa yang terjadi kalau Taehyung tidak peduli akan keberadaan Jungkook?
"Tae, apa kau kenal salah satu anak yang kelas 10-2 itu. Yang sering di bully Chanyeol itu?" tanya Jimin sambil memasukkan ramen ke dalam mulutnya.
"Kenal, lalu?" jawab Taehyung sedikit sinis. Dia masih setia memainkan sumpit di tangannya.
"Aku dengar dia adikmu." tukas salah seorang dari mereka. Jimin mengangguk sambil mengunyah ramen.
"Yakk, kau pikir adikku selemah itu? Mikir dong, kalau kakaknya kayak gini, gimana adiknya?" Taehyung mencoba membuat mereka ragu kalau Jungkook adalah adiknya.
Memang benar Taehyung orang yang sangat di takuti. Karena memang keluarganya yang memberi semua fasilitas di sekolah, bahkan bukan hanya itu saja Taehyung populer di kalangan wanita. Sedangkan Jungkook, jauh berbeda dengan Taehyung. Tak salah kalau mereka sempat ragu kalau Jungkook adalah adiknya Taehyung.
Kalimat itu cukup membuat mereka berpikir panjang.
***
Matahari amat terik di atas langit, cahayanya yang tajam cukup membuat kulit terasa terbakar. Sepasang kaki berjalan gontai menyusuri trotoar. Niatnya ingin cepat sampai di rumah, karena memang jarak rumahnya dengan sekolah tak terlalu jauh.
Atensinya terus melihat daun-daun yang beterbangan seiring dengan langkah kakinya. Mata itu teralihkan saat melihat wanita paruh baya sedang membeli bunga.
"Mama?" gumamnya.
Hatinya senang kala melihat Kim Minra atau yang di panggil mama oleh Jungkook berada di dekatnya. Setidaknya dia bisa pulang bersama Minra sampai di rumah. Tapi saat melihat Minra membeli bunga, niatnya dia urung. Jungkook yakin Minra pasti lagi ada urusan penting sampai ia membeli bunga.
Hingga Jungkook membiarkan Minra pergi. Anehnya Minra membeli bunga Lily putih, bukankah itu artinya ada yang meninggal? Tapi siapa, sejauh ini Jungkook belum tahu kalau mereka memiliki banyak sekali keluarga.
Tak lama setelah itu sebuah mobil berhenti didekatnya, "Masuklah Tuan, Nyonya besar menyuruhku untuk menjemputmu. Dia bilang akan pulang terlambat malam ini." jelas Ahjussi, sopir pribadi Jungkook. Terlihat Jungkook berpikir sejenak.
"Ahjussi, bisa kau ikuti mobil mama? Aku ingin menemuinya sebentar."
"Tentu, masuklah."
Jungkook pun masuk kedalam mobil. Awalnya Jungkook ingin pulang, karena memang dia butuh istirahat. Setelah tadi dia habis di bully. Tapi rasa penasarannya makin kuat, jadi dia putuskan untuk mengikuti Minra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Me?
FanfictionTWOSHOOT Cast : ~ BTS Jeon Jungkook ~ BTS Kim Taehyung ~ OC Kim Minra Genre : Brothership, Family