Ting tong ting tong!
Bel pulang sekolah pun berbunyi.Pelajaran terakhir di kelas XB adalah pelajaran Biologi. Ya, pelajaran yang paling aku benci. Salah satu faktornya adalah karena aku tidak mengerti sama sekali tentang Biologi, tetapi pelajaran Biologi hari ini berbeda. Mengapa? Karena Adam, ya anak baru itu yang kata temenku ganteng, dia sangat jago Biologi jadi tadi dia membantuku saat mengerjakan tugas Biologi. Baru kali ini aku bisa mengerjakan Biologi dengan baik loh. Tidak ada pujian kah?Baiklah, mari kita lanjut saja ke cerita.
Adam mengajariku Biologi dengan sabar, coba aja aku punya pacar seperti Adam pasti dari dulu aku tidak akan membenci Biologi. Hey! Kalian jangan pikir aku mau pacaran dengan Adam ya. Aku hanya beradai adai saja. Sebelum keluar dari kelas Adam menepuk pundakku dan berkata"Hey, lain kali kalo pelajaran Biologi dengerin ya! Jangan ngerepotin orang lain,"kata Adam sambil menjulurkan lidahnya keluar yang bermaksud mengejekku.
"Wah, bule gagal jangan gitu dong lu. Ya setidaknya kan gua mencoba,"jawabku sambil mendorong badannya pelan.
"Hahaha, iya bercanda kok. Galak amat dah jadi cewe, santai kali,"jawabnya sambil meninggalkan kelas.
Tiba tiba Penny dan Tasya menghampiriku
"Wah, ga nyampe satu hari udah ada yang punya panggilan sayang aja nih,"ejek Tasya sambil menyenggol Penny pelan.
"Iya duh, cinta bersemi di pelajaran Biologi gitu ya,"timbal Penny.
"Gila ya kalian? Panggilan sayang darimananya coba? Kan dia memang bule gagal. Lagian ya masa aku suka sama Adam?"jawabku pada mereka sambil mengajak mereka keluar kelas.
"Aduh cei...cei, kapan sih kamu bisa suka sama cowo? Gua udah punya mantan 3 dan lu? Sekalipun suka sama cowo aja ga pernah,"tanya Penny.
"Hmm, kapan kapan lah. Tapi tenang aku gak lesbi kok,"jawabku bercanda.
"Kalo kamu lesbi sih aku udah gamau temenan sama kamu dari dulu sih cei,"ejek Tasya.
Kami tertawa sambil berjalan menuju lobby sekolah.Penny sudah di jemput oleh supirnya jadi dia langsung pulang. Tersisa aku dan Tasya disitu. Kami pun duduk di kursi panjang yang ada di lobby tersebut. Tiba tiba Tasya bertanya kepadaku
"Cei, tau kak Jhonny anak kelas XII A gak? Ketua tim basket sekolah kita itu loh,"
"Tau lah!Dari pertama gua lahir juga udah tau,"jawabku dengan sedikit emosi. Ya abisnya masa aku gatau kaka ku sendiri? Kan aneh. Oiya! Tasya belum tau kalau aku itu adiknya Jhonny hahahaha. Maafkan aku ya Tasya.
"Hah?Kok bisa kenal dari lu lahir sih?"tanya Tasya. Ya, Tasya memang anaknya sedikit lemot jadi maklumi saja.
"Dia kan kaka ku, masa lu gatau?"jawabku sambil tertawa terbahak bahak.
"HAH?! Kamu serius Cei? Kok aku gatau ya,"tanya Tasya dengan muka malu.
"Hehehe, lupa ngasih tau. Soalnya gw kira lu udah tau,"jawabku dengan muka tidak bersalah.
"Ahk lu sih gak ngasih tau, jadi aja kan gua malu,"ujar Tasya sambil mendorong badanku pelan.
Tak lama sesudah itu tiba tiba Jhonny keluar dari lorong dekat lobby sekolah. Aku pun langsung beranjak dari tempat dudukku dan melambaikan tanganku ke Tasya. Jhonny tersenyum ke Tasya dan langsung merangkul ku sambil berjalan ke arah parkiran motor. Jhonny tersenyum ke Tasya bukan karena Jhonny suka Tasya, tetapi karena itu memang cara Jhonny untuk menyapa orang yang dia kenal tapi tidak dekat. Bentar...APA?! Kok Jhonny bisa kenal Tasya ya? Aku langsung bertanya ke Jhonny tentang hal itu.
"Kak, kok lu senyum ke Tasya? Memangnya lu kenal?"tanyaku.
"Kenal lah, waktu itu dia pernah nge-line gua kok,"jawab Jhonny sambil mengambil helm dan memberinya padaku.
***
Kami pun sampai di rumah.Aku dan Jhonny langsung menyapa"Hai ibu!"ujarku dan Jhonny serentak.
"Ya, langsung bebersih ya,"jawab ibu.
Aku dan Jhonny pun naik ke kamar kami masing masing dan mandi. Setelah aku beres mandi, aku langsung mengecek hp ku. Ya, namanya juga teens jaman now mana bisa ga pegang hp selama lebih dari 1 jam sih. Saat aku membuka hp ku ada 8 missed vidio call dari Tasya. Aku langsung menghubunginya balik, dia menjawab telefon ku dan meminta untuk menyalakan kameraku supaya bisa vidio call.
"Sya, tumben banget lu call gua,"ujarku. Karena aku dan Tasya memang jarang sekali telefonan bisa di bilang hampir tidak pernah. Aku hanya sering telefonan dengan Penny.
"Hmm, gapapa lagi mau call sama lu aja hehehe.Btw kaka lu mana?"tanya Tasya.
(Btw=By The Way)"Dia lagi tidur di kamarnya, kenapa?"tanyaku heran.
"Engga kok, gak kenapa kenapa hanya penasaran aja. Udah ya Cei gua mau belajar dulu,"jawab Tasya.
"Lah?okey deh, bye,"jawabku heran sambil mematikan telefonnya.
Aku bingung dengan kelakuan Tasya yang tiba tiba menelefon ku dan menanyakan tentang Jhonny. Dia juga sebelumnya dia menanyakan apakah aku kenal dengan Jhonny anak kelas XII A. Di tambah lagi dengan dia nge-line Jhonny. Hmm...sedikit aneh ya. Tapi sudahlah lupakan mau dia suka dengan kakaku mau dia tidak suka dengan kakaku itu bukan urusanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
Teen Fiction"Cinta itu indah kalau kamu mencitai orang yang benar"-Cheryl Davina Gibly- Seorang anak SMA yang bernama Cheryl pertama kali merasakan jatuh cinta pada lawan jenis.Aneh bukan?Anak SMA baru merasakan kasmaran pertama kali?Apakah ini cinta pertama da...