Days Without You (Fools Squel)

392 40 12
                                    

Saran baca sambil dengerin lagunya davichi yang Days without u

The story Begin

Aku memandang ke luar jendela dengan pandangan yang merabun. Gemercik-gemercik air hujan menempel di kaca jendela luar kamar besarku. Rintik hujan itu terlihat kelam dimataku, mengingatkanku kepada kenangan hujan saat itu. Kenangan disaat aku bersamanya.

Suara rintik-rintik hujan yang berjatuhan di tanah membuat air mataku kembali terjatuh. Dengan pandangan begitu lekat kepada jutaan rintik hujan diluar sana.

Hatiku kembali terasa sakit, makin sakit. Mengingat semua tentang dirinya. Senyumannya... hatiku kian berdenyut nyeri karena kembali mengingat satu-per satu senyuman yang telah ia berikan kepadaku sudah sangat lama. Entah sudah tak terhitung senyum indahnya. Tapi sekarang aku sudah tak bisa melihatnya dalam detik ini.

Kau dimana...

Seandainya jika kau masih ada disisiku, mungkin kita bisa melihat hujan bersama. Menyesap teh, dan tanganmu yang akan memeluk erat tubuhku.

Helaan nafasku yang mengisi kesunyian rumah mewah ini, merusak suasana yang begitu hening. Hanya ditemani dengan suara hujan diluar sana. Seolah itu bisa meredakan emosi dan tangisku yang berusaha aku tahan mati-matian agar tak pecah menggema di rumah ini.

Paru-paruku yang begitu sesak hingga bernafas terlalu sulit. Tak teratur...sampai kapan aku akan seperti ini, tersiksa dengan semua alat fungsi tubuhku yang seperti mati.

Kerongkongan yang begitu kering membuat bibirku juga ikut mengering. Bahkan mulutku tak mampu untuk menelan salivaku sendiri. Terlalu berat.

Tubuhku terus melemah dan semakin melemah nyaris tak tertahankan. Untuk bicara lidahku keluh, suaraku seperti hilang. Tapi hanya satu yang bisa terucap disaat menyakitkan seperti ini.

"Chaeyeon-ah." nama itu.. satu nama yang membuat dadaku berdetak kembali dan nafasku mulai teratur sambil membayangkan lekuk wajahnya. Air mata ini kembali mengalir terus-menerus sampai aku harus memejamkan mata agar itu terjatuh semuanya. Dan menahan rasa perih yang masih menempel di dadaku. Ia terus mengalir bagaikan air sungai yang ditiup angin kencang. Mengalir dengan penuh luka dihati.

Kau...

Sepertinya aku harus menghapusmu semua jejak cintaku kepadamu.
Ingatan suaramu yang menggema bagaikan bom yang meledakkan hatiku, rasanya begitu terasa ledakannya hingga membuat jantungku pecah berkeping-keping. Karena hari demi hari aku tidak bisa mendengar suaramu dengan langsung. Hanya ingatan suaramu yang membuat aku serasa lumpuh.

Gelas kita, gelas pasangan kita. Foto kita dan bau tubuhmu yang membekas dirumah ini membuat diriku bagai ditimpa bebatuan panas yang menghentakkan keras jiwa dan ragaku.

Semua hal ini yang tak berarti, tak ada yang berarti jika dibandingkan dengan kenangan dan kerinduanku kepadamu.

Ketika aku menyentuh foto kita, aku menangis. Ketika aku melihat mereka yang terlihat bahagia saat itu, hatiku memar.

Sekarang aku akan menghapus jejakmu, untuk mengubur mereka sebagai kenangan sedih.

Tidak ada lagi cinta, yang tertinggal di diriku hanya kenanganmu. Kenangan yang membuat cinta itu semakin membesar. Jadi percuma aku berusaha menghapusmu, kau terlalu hidup dan teringat di otakku. Kenangan itu bisanya hanya memberatiku, karena hilang separuhnya.

"Daniel-ah." lagi-lagi suara ceria dan ringan itu. Seberapapun ia terus memanggil namaku, sampai salju turun dibulan Juli pun tak akan pernah membuatnya terdengar seperti Chaeyeon yang mengatakannya. Chaeyeon yang pergi karena kebodohanku.

A-Day [Chaeyeon ft K-Idol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang