dua

7.1K 599 66
                                    


*

*

" lusuh sekali, apa itu visual seorang pemimpin perusahaan ?"

Sebuah kepala bersurai pirang menyembul dari celah pintu yang barusaja di buka. Sasuke mendongak, ia mengembuskan nafas berat.

" ayah mengangkatku dan langsung melimpahkan semua pekerjaan ini padaku "

Kepala bersurai gelap itu tertelungkup di atas meja yang masih banyak tumpukan dokumen entah apa.

Naruto berjalan mendekat setelah menutup kembali pintu ruangan presiden direktur. Tangan tan itu terulur mengusap surai gelap Sasuke. Matanya menatap iba pada Sasuke. Sudah seminggu setelah pengangkatan Sasuke sebagai CEO baru, sahabatnya itu terlihat sangat lusuh karena kesibukannya.

" kau sudah makan? "

" belum "

Sasuke kembali menegakkan tubuhnya, ia menatap Naruto yang terlihat manis di depannya. Gadis itu hanya mengenakan kemeja putih kebesaran dan celana jins biru pudar di bagian depan. Rambut pirangnya digerai dan di sampirkan di bahi kanannya, tidak lupa tas berwarna hitam dan kaki beralas sepatu hitam berhak 8 cm.

" kau membawa makanan ?"

Naruto menyengir, ia menggeleng.

" lupa "

Sasuke berdecak, ia menggambil gagang telefon dan menghubungi staf OB untuk membelikannya makanan.

" kau pesan apa?"

" terserah kau saja "

Sasuke kembali sibuk dengan telefonnya. Setelah menutup telefon, ia kembali menatap Naruto yang juga menatapnya. Gadis itu tengah berdiri di depan meja kerjanya.

" ini "

Tangan tan itu mengulurkan paper bag berwarna merah kearahnya. Tangannya terulur menerima paper bag itu dan membukanya. Di dalamnya terbungkus sebuah kemeja berwarna biru gelap.

" selamat ulang tahun....ma'af jika tidak sesuai dengan seleramu "

Naruto menunduk dan Sasuke beranjak dengan tangan memegang kemeja yang sudah di buka. Senyum mengembang di bibirnya.

" ma'af lagi, karena aku telat memberikannya. Kemarin malam kau pulang larut, jadi aku tak tega membangunkan mu. Lalu tadi pagi kau juga sudah berangkat, jadi aku putuskan memberikannya sekarang "

Hatinya berbunga. Dia senang, tentu saja. Ini adalah hadiah kesekian kalinya di setiap ulang tahunnya dari Naruto. Kakinya berayun ringan kearah dimana Naruto berada.

" pakaikan "

Naruto mendongak menatap kearah Sasuke yang berdiri di depannya. Tangan putih itu meraih tangan tan Naruto dan meletakkannya diatas jas yang ia pakai.

" pakai kan "

Naruto mengerjap. Sasuke yang jengah, melepas sendiri jasnya dan melemparnya ke sofa.

" ayo cepat "

Naruto merengut.
" kau kan bisa memakainya sendiri "

" ini hari ulang tahunku bukan... Jadi aku yang berkuasa "

Naruto mendengus, ia meletakkan tasnya di atas meja kerja Sasuke dan mulai membuka satu persatu kancing baju Sasuke. Tak ada dasi, karena Sasuke sudah menariknya lepas sejak tadi.

Satu demi satu kancing itu di buka, memperlihatkan dada bidang dan perut kencang bercetak otot yang indah.

Naruto menelan ludah, tangannya bergetar saat melepas kancing terakhir. Wajahnya memerah, dia tak sanggup melihat wajah Sasuke.

Damn, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang