2. Bolos Sekolah

12 1 0
                                    


Caylha menancapkan gas pada motornya.
Sesekali ia melirik pergelangan tangannya yg dihiasi jam tangan.

Caylha menghentikan laju motornya saat sampai didepan rumah mewah yg berada dipinggir jalan, menunggu ada yg membukakan gerbang untuknya.

Dreetttt...

Gerbang dihadapannya terbuka karena didorong seseorang sebaya dengan Caylha.

Caylha masuk melewati gerbang itu.
Ia memakirkan motornya didepan rumah itu dan berjalan menghampiri perempuan yg membukakan gerbang untuknya di depan gerbang.
Caylha menutupkan gerbang itu.

"Yuk Bai" ajak Caylha.

Rumah itu milik Baiti, dan Caylha selalu menitipkan motornya dirumah Baiti karna sekolahnya tidak memperbolehkan siswa-siswinya membawa kendaraan.

Caylha dan Baiti berjalan menuju sekolahnya, sekolah Caylha tak jauh dari rumah Baiti.

"Nanti nongkrong tempat biasa kan, Cay?" tanya Baiti saat mereka berdua sudah sampai didepan kelas Caylha.

"Iya" jawab Caylha Singkat.

Caylha masuk kekelasnya begitu juga Baiti ia juga menuju kelasnya yg dipisahkan 3 ruang kelas dari kelas Caylha.

Caylha menaruh tas dibangkunya, ia menyenderkan kepalanya didinding belakang kelas yg berdempetan dengan kursinya.

Caylha duduk dibarisan pertama, paling belakang. Ia suka duduk disana karna ia bisa mengobrol, tidur, dan melakukan aktivitas lainnya disana berhubung tempat duduknya paling ujung, dekat jendela.

"Cay liat PR Fisika" Mey membuat Caylha terperanjat kaget.
Caylha membenarkan posisi duduknya yg tadi menyender sekarang menjadi tegak.

Dilihatnya Mey menadahkan tangannya. Cay mengambil buku Fisika dalam tasnya dan diberikan buku itu pada Mey.

Dengan wajah senang Mey membuka buku itu.

Dan..

"Mana PR-nya?"

Caylha mengidikkan bahunya.

"Aku aja belum bikin" jawabnya santai.

"Bilang dong kampret!" Mey melemparkan buku milik Caylha dan tepat mendarat ditangan Caylha.

"Santai aja kali Mey"

"Tau Bu Eka kan? Killernya itu Cay!" jawab Mey geram. "Mana jam pertama lagi"

Caylha tak memperdulikan perkataan Mey, hingga Mey berlalu ketempat duduknya dengan kesal.

--

"Kumpulkan tugas kalian!" tegas Bu Eka.

Semua murid menuruti perkataan Bu Eka, begitu juga Mey.

Bukannya tadi Mey tidak mengerjakan? Caylha mengidikkan bahu, mungkin dia mencontek punya anak-anak yg lain, pikir Caylha.

"Cay!!" teriak Bu Eka. "Mana PR-mu?"

Semua murid melihat kearah Caylha.

"Kedepan kamu sini!" pintah Bu Eka memukulkan penggaris kayu ditangannya ke meja guru.

Dengan tenang seperti biasanya Caylha maju menghampiri Bu Eka.

"Mana tugasmu?" tanyanya lagi.

"Apa lagi alasanmu kali ini? Lupa? Ketinggalan? Mati lampu? Ada acara? Ketiduran?"

Caylha menggeleng tanda menjawab tidak.

"Lalu?"

"Males Bu" jawab Caylha datar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The StreetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang