D

10.1K 563 75
                                    

~♡☆ SasuNaru ☆♡~
#D
.
Dsclmr: MK
.
.
.

"Suke~ ?!" Panggil Naruto seraya berlari kearah kekasih pantat ayamnya yang duduk nyaman di rerumputan hijau taman belakang sekolahnya. Sasuke menjadi student exchanges perwakilan Konoha Elite Gakuen atas pengajuannya sendiri. Dan disinilah mereka sekarang. Selalu menghabiskan waktu istirahat bersama untuk sekedar bermesra..err..bersantai maksudnya.

Kembali pada Naruto yang kini menerjang Sasuke, sepersekian detik sang pirang sudah meraup bibir tipis dingin milik Sasuke dengan sekali serang. Duduk dipangkuan sang pangeran sembari mengalungkan tangannya di leher jenjang porselen itu. Meremas surai raven itu saat merasakan sensasi menggelitik yang disukainya dari bibir berperisa tomato mint yang dengan senang hati membalas ciumannya.

Ya, sejak Sasuke mencium dan menembaknya didepan umum waktu itu, ia.. Naruto sudah mulai berani menggoda sang seme atau bermesraan di tempat umum. Dan hal yang saring ia lakukan adalah berciuman.. seperti saat ini, dimana Naruto menindih Sasuke yang didorongnya agar berbaring di rumput. Membuatnya lebih leluasa lagi mengesplore mulut mint itu.

Sasuke senang saja, dan tak keberatan uke-nya jadi se-agresif ini. Saat sang uke bilang suka sekali ciuman mereka waktu itu, sang dobe selalu menciumnya disetiap waktu dan kesempatan.

".. hosh.. hoshh.. ahh..Saskey-na.. hosah.. aku...hhh...."

"Sstt..bernafaslah dulu." Ujar Sasuke seraya mengecup bibir cherry yang kini merekah sempurna itu sekilas.

Mengelus pipi agak tembem menggemaskan itu, Sasuke menyandarkan kepala pirang itu didadanya. Membawa sang kekasih agar bisa mendengar lantunan detak jantungnya yang berdetak cepat selama didekat sang kekasih. Seolah menyampaikan perasaan cinta kuatnya sampai saat ini. Dan tak akan pernah berubah.

".. Jadi, apa yang ingin kau katakan, dobe-koi?!" Tanya Sasuke akhirnya saat merasa Naruto-nya sudah tenang.

Bukan menjawabnya, Naru malah memeluk erat sang kekasih. Membuat Sasuke sedikit terkesiap karenanya. Membalas pelukan sang terkasih, Sasuke mengelus punggung kecil didekapannya itu seraya bertanya lagi untuk kedua kalinya. Namun, kini nadanya diperlembut.

"Suke cinta Naru?!" Tanya Naruto dengan tatapan yang bagi Sasuke sangat teramat amat lucu. Dimana ada binar penasaran dan juga berharap sekaligus. Pertanyaan yang sangat lucu juga pikir Sasuke.

Membingkai wajah manis itu, Sasuke memajukan wajahnya hingga sejajar dan hanya berjarak sesenti dari wajah sang kekasih. Menatapkan kedua iris berbeda mereka intens. Hanya ada hembusan nafas hangat dari keduanya.. sebelum akhirnya berciuman untuk mengakhiri sesi 'tatap-tatapan' itu.

Ciuman lembut tanpa ada pagutan kentara. Hanya saling menempelkan daging lembut itu beberapa menit, seperti menyalurkan perasaan untuk jawaban dari pertanyaan bodoh tadi.

"Tentu saja. Dan akan selamanya begitu, Naru-koi." Jawab Sasuke tegas namun lembut disaat yang bersamaan.

Membuat sang kekasih pirangnya menyunggingkan senyum lebar, senang akan jawaban yang lebih dari yang ia kira.

"Janji 1000 tahun, SasuNaru!" Ujar Naruto sembari menyodorkan jari kelingking ditengah mereka.. dan langsung disambut oleh kelingking Sasuke. Menautkannya erat seraya mencium punggung tangan lawan kaitannya.
.

"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu, Naru?!" Tanya Sasuke yang kini duduk sembari memeluk Naruto dari belakang, dan sang kekasih menyandarkan kepala didada bidangnya nyaman.

"Habis.. semua gadis di sekolah ini mengagumi dan mengidolakanamu. Jadi aku takut kalau-" ucapan Naruto dipotong oleh ciuman dari Sasuke dibibirnya.

"Hn. Dan orang yang dikagumi mereka selalu mengagumi sosok indah ini. Jadi, siapa yang paling luar biasa disini?! Kau, sayang." Ucap Sasuke lembut sembari membingkai lagi wajah yang kini merona didepannya, entah karena kata-katanya, atau senyuman menawannya.. atau keduanya?! Yang pasti, ia yakin.. pemuda manis sekaligus belahan hati didepannya kini.. sudah yakin dan percaya padanya. Pada kata-kata dan juga janjinya.
.

"Kenapa menolak Sakura?! Dia cantik dan putri pemilik sekolah."

"Hn."

"Atau Hinata, dia gadis manis dari keluarga bangsawan. Kenapa tidak menerimanya?!" Tanya Naruto lagi.

"Jadi kau mau aku menerimanya?!" Tanya Sasuke balik pada sang kekasih yang tertegun sendiri. Pertanyaan bumerang. Dan stadium otak Naruto tak mampu memproses jawaban yang tepat untuk pertanyaan bumerang itu.

"Tentu saja .. tidak." Lirih Naruto dengan mimik muka lesu seperti bimbang akan jawabannya sendiri.

"Hn. Bagiku, hanya ada rubah manis ini dihati serta hidupku. Jadi tak ada nomor dua, tiga, atau yang lainnya bagiku. Hanya kau, Naru-koi. Daisuki, Aishiteru." Ucap Sasuke sembari menatap iris sapphire indah didepannya yang kini mengumpukkan genangan bening dipelupuk mata. Siap untuk ditumpahkan.

".. jangan menangis. Aku tak mau melihatnya. Itu menyesakkan, Naru." Ujar Sasuke seraya membawa sang kekasih kepelukannya. Mengelus punggung bergetar sang kekasih yang membalas pelukannya lembut. Dan mengangguk kecil dalam dekapannya.

Dia berjanji, akan mengikat hubungan mereka erat sampai takkan terpisahkan.. Oleh siapapun.. Dan sampai kapanpun. Itulah janji SasuNaru.
.
.
.

FIN.
^^/

~KOABOOORRRRR💃

Masih mau?

Lagi?

😂😂😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SasuNaru FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang