"Hei? Bukannya lo adeknya Bang Jehop?"
Saoloh cogaannn . . But, wait. Gua kek kenal nih orang . .
"Hah? Tunggu dulu. Lu yang namanya Taetae itu, kan?"
"Yap, bener. Lu tau darimana nama gua?"
Ya taulah, lu kan ngelike foto gua barusan.
"Ngga, tadi gua liat di komen akun ig gua, terus ada komen dari lo."
"Ternyata bener ya lo yang namanya Cindy? Hmm, cantik juga."
Anjiirr, bangsul emang nih orangg.
"Paansi? Baru juga kenal."
"Aelah, bentuk lo gamau digombalin aja. Pipi lo uda kek tomat noh."
Nih pipi ga bisa diajak kompromi emangg.
"Maafin gua, gua mau pergi. Udah ya. Bhay."
Tangan gua ditarik. Gua ga boleh baper. Aigoo, jantung gua pake refleks ngedance lagi. Mudah-mudahan dia ga denger.
"Apasih yang lo mau dari gua? Lepasin ga."
"Gua mau lo jadi milik gua seutuhnya."
Maksud lu apaan anyingg? Baru juga kenal. Sumpahh, gua takut nih orang pedo.
"Maksud lo ap . . ."
"Gua ga mau tau."
"Tapi . . ."
"Dan gua ga terima penolakan."
"Lo bakalan tau akibatnya kalo lo nolak gua."
"Psikopat emang. Dasar byuntae, pedo." Gumam gua. Dengan volume setipis mungkin.
"Repeat."
"Apa? Ng . . ngga kok, ngga ada apa-apa."
"Lo bilang gua byuntae? Ok, fine. Lo yang minta gua kek gitu." Dibisikin di deket telinga gua. Jujur, ada rasa geli gitu. Gua ga pernah sedeket ini jaraknya ama cowok, jadi emang agak aneh rasanya.
Akhirnya . . .
Sungguh gaje gaeess, maafkan author yang dari sononya emang udah ga jelas :")
YOU ARE READING
Spring Day
FanfictionCinta yang hebat berawal dari musim semi yang hangat . . (Yang ngaku k-popers pasti paham daahh ) Army? Exo-L? NCTzen? Carat? Blink? Once? ReVeluv? Mana suranyaa? ^^