Bel Sekolah terakhir berbunyi, menandakan seluruh kegiatan belajar-mengajar berakhir dan akan dilanjutkan lagi esok harinya. Semua Siswaberhamburan keluar kelas, ada yang menuju Kantin terlebih dahulu dan ada juga yang langsungmenuju Parkiran.
Berbeda denganku, aku pergi ke Perpustakaan untuk mengembalikan beberapa buku Sejarah yang baru kami pinjam sehabis mengerjakan tugas kelompok bersama teman-teman di kelas tadi.
Suasana di Perpustakaan sangat sepi hanya ada beberapa Siswa sedang yang mengetik di Laptop dan ada juga yang sedang tertidur pulas. Aku melangkah dengan cepat ke tempat Penjaga Perpustakaan yang sepertinya sedang sibuk menulis dibuku Agenda.
" Permisi Bu. Saya ingin mengembalikan buku ini " Kataku mengangkat beberapa buku yang kami pinjam tadi.
" Oooh Akira, iya taruh saja di meja Ibu " Kata Ibu Merry menoleh sebentar lalu kembali menulis lagi.
" Iya Bu, kalau begitu Saya permisi dulu " Kataku pamit
" Eh tunggu dulu sebentar. Kamu sekarang masih sibuk ya Akira . . . ? " Ibu Merry bertanya padaku dengan kening yang berkerut.
" Eemm , udah enggak lagi kok Bu. Bunda juga enggak nelfon Akira , mungkin udah ada orang yang bantuin Bunda jaga Toko. Memangnya kenapa Bu " Kataku sambil memeriksa kontak keluar di layar handphone ku.
" Pas banget kalau gitu Ibu minta tolong ya . . . ? " Kata Bu Merry berdiri lalu berjalan menuju kardus dan mengambil buku-buku yang ada didalam kardus dan memasukkan kertas dan berkas yang sudah tidak terpakai lagi.
' Waduh alamat pulang telat lagi nih ' Batinku menghela nafasku panjang lalu ku hembuskan dengan perlahan.
" Bisa kok Bu , naruhin kardus itu ke Ruangan Serbaguna kan . . . ? " Jawab dan tanyaku , ku memasukkan handphoneku kedalam tas ku seperti semula dan memperbaiki letak tas ku.
" Hehehee tau aja kamu,yaudah Ibu minta tolong ya. Nanti kapan-kapan Ibu traktir kamu Bakso Mang Ujang deh " Kata Bu Merry cengengesan lalu meletakkan buku-buku yang ada diatas meja beliau ke dalam Rak buku yang bertuliskan Sejarah.
" Beneran ya Bu , yaudah mana kardusnya " Kataku bersemangat. Tawaran yang seperti ini mana bisa aku abaikan Hehehe.
" Nih " Bu Merry mengangkat kardus itu dan menyerahkannya kepadaku.
" Duh , duh , duh kok berat ya Bu perasaan kardusnya gak gede kok berat " Kataku memperbaiki letak kardus yang ada ditanganku ukurannya tidak begitu besar memang tapi cukup untuk membuatku kewalahan membawanya.
" Didalamnya ada berkas-berkas yang sudah tidak terpakai. Jadi daripada dibuang lebih baik disimpan siapa tau berguna nantinya. Bawanya hati-hati ya , kamu kuatkan . . . ? " Tanya Bu Merry sambil menutup kardus tesebut.
" Insya Allah kuat Bu " Kataku sambil tersenyum
Setelah pamit pada Bu Merry aku langsung keluar dari Perpustakaan. Jarak antara Perpustakaan dengan ruang Serbaguna cukup jauh aku harus melewati beberapa kelas. Aku ingin berlari tapi karena kardus ini berat aku hanya bisa berjalan. Dengan hati-hati aku membawa kardus ini agar tidak jatuh.
Aku berjalan dikoridor Sekolah menuju ruangan Serbaguna sambil membawa kardus yang beratnya Masya Allah. Setelah sampai didepan pintu ruang Serbaguna aku kesulitan untuk membuka knop pintu , karena aku sedang membawa kardus ini.