Geledah BJB Syariah Review Produk

8 0 0
                                    

Geledah BJB Syariah Musim semi memang tidak pernah telat datang ke ibukota Seoul. Baru akhir-akhir ini hawa dingin diganti menjadi hangat dan tanaman-tanaman mulai bermekaran. Begitu pula di taman sekolah Seoul Art High School. Salju-salju yang biasanya menutupi sekujur halaman perkebunan sekolah ini mulai menghilang dan ditumbuhi kasus geledah korupsi tanaman yang baru.

Musim semi sungguh membuat hati bahagia.

Kecuali hati dua orang ini, Sungmin dan Ryeowook.

Geledah BJB Syariah "Aish, jinjja. Aku tidak percaya di hari pertama musim semi kita harus dikeroyok preman." Sungmin berkata ditengah rintihan sakitnya. Ia menerima berpuluh-puluh pukulan dari preman setempat setelah berlagak bak pahlawan menyelamatkan dompet seorang kakek tua yang dicopet. Tak disangka-sangka, ternyata preman yang mencopet kabur ke sarang teman-teman premannya saat dikejar oleh Sungmin dan Ryeowook.

Geledah BJB Syariah Sebuah pukulan keras mendarat di kepala Ryeowook saat itu juga. Sungmin yang menjitaknya kali ini. "Kau ini bicara apa, kita harus membela kebenaran. Harusnya kejadian ini membuat kita semakin menegakkan keadilan."

Geledah BJB Syariah "Kau tidak lihat tadi? Tidak ada satu pun preman yang takut kasus geledah korupsi kita, Sungmin!!!" Ryeowook kini tampak lebih berstamina setelah dijitak.

Pemuda 16 tahun bernama Lee Sungmin ini langsung sewot, "Tentu saja tidak sekarang, bodoh!! Kita akan menjadi polisi dan membela kebenaran."

"Polisi? Kau gila ya. Untuk apa kita capek-capek belajar sekolah musik kalau bukan menjadi pemusik?" Ryeowook langsung mendapatkan tenaga entah darimana untuk memarahi sohibnya satu itu.

Geledah BJB Syariah "Iya, aku memang gila. Tapi sebodo sih, kalau kita melanjutkan bakat kita di bidang musik, belum tentu kita akan sukses. Tapi kalau kita beralih ke kepolisian—" Pikiran anak sulung keluarga Lee ini langsung melayang kemana-mana. Bayangan dirinya dan Ryeowook kasus geledah korupsi seragam polisi dan memberantas kejahatan tentu sangat menarik untuk dibayangkan.

"Kita akan jadi pahlawan, Ryeowook. Pahlawan! Orang-orang akan menyerukan nama kita! Kau dulu suka nonton Pahlawan Bertopeng kan? Sekarang kita akan menjadi salah satu dari mereka. Yah, lebih realistik sih."

"Tidak, dulu aku nontonnya Dooly dan Pororo."

Geledah BJB Syariah Sungmin menjitak kepala anak itu lagi, "Aduh! Sungmin! Kau benar-benar gila ya. Aku baru saja dikeroyok preman dan kau malah menambah sakit kepalaku. Kalau aku mati hari ini juga kau akan jadi orang pertama yang kugentayangin!"

Geledah BJB Syariah "Pertama, aku juga dikeroyok preman, kautahu. Kedua, aku sudah bilang kan aku ini gila. Dan ketiga, aku serius soal ini. Tolong pikirkan baik-baik, Wook. Polisi itu berguna, gajinya juga besar. Dibiayai negara! Kalau kita jadi polisi, kita akan mengusir preman-preman yang pernah mengeroyoki kita. Dan di masa depan tidak ada orang yang bernasib sial seperti kita saat ini, atau seperti kakek-kakek yang dijambret itu. Dengar ya, mungkin kau akan menganggap ini sebagai omong kosong belaka, tapi di masa depan kau pasti akan menyesali kata-kataku ini. Ah, seandainya saat itu aku mengikuti kata-kata Sungmin..."

Geledah BJB Syariah Entah memang ada bakat jadi salesman atau memang Sungmin pintar mempengaruhi hati seseorang, meskipun Ryeowook masih menganggap ide itu gila, ia merasa sedikit tergerak mendengar kata-kata sobatnya itu. Kalau dipikir-pikir, menjadi penyanyi saingannya berat. Kalau tidak hebat-hebat amat, paling hanya berujung menjadi penyanyi kafe. Tapi kalau polisi—

Bocah Kim satu itu mulai memikirkan ide Sungmin secara serius kali ini.

"Hm, iya deh, aku pertimbangkan." Katanya pelan, nyaris seperti bisikan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Geledah BJB Syariah Review ProdukWhere stories live. Discover now