Atheisme Part 1

32 0 0
                                    

      Kakak kami Agus Winarno kini tinggal di jakarta menjelang masa pensiun. Ia tidak terikat, karena ia mengelola sebuah perusahaan sendiri, dengan karyawan sekitar 50 orang. Ia adalah arsitek lulusan ITB. Setelah lulus ia melamar sebagai arsitek di sebuah perusahaan. Setelah mendapatkan pengalaman, ia mendirikan perusahaan sendiri bersa beberapa orang karyawannya. Usahanya boleh di katakan maju, terutama berkat ramainya kegiatan pembangunan di ibu kota.
   Kakak kami itu adalah saudara tertua dalam keluarga kami yang tinggal di sebuah desa bernama Watumalang di Wonosobo, sekitar 20 kilometer dari Wonosobo.
  Keluarga kami, keluarga Muhammad Nawawi, lebih populer di panggil Gus Muh, adalah sebuah keluarga yang religius. Ayah kami kami seorang petani yang juga berperan sebagai ulama lokal. Ia adalah santri lulusan Hidayatul Mubtadi-ien  dan tinggal di Lirboyo Kediri. Itulah sebabnya Gus Muh mengirim anak-anaknya ke pesantren sebagai lembaga pendidikan.
     Mas Agus sebagai anak tertua di kirim ke Gontor Ponorogo. Kakak saya yang kedua, Muhammad Ikhsan, di pondokkan ke pesantren Pabelan, dibawah pimpinan Kyai Haji Hamam Ja'far. Saya sendiri sebagai anak ketiga cukup bersrkolah di Madrasah Aliyah Wonosobo. Saya punya dua orang adik: yang pertama dikirim ke Tebuireng, sedangkan yang paling bontot disuruh belajar ke madrasah Mu'alimat Yogyakarta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATHEIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang