Mysterius

24 3 0
                                    

Aku nggak tau deh harus gimana sama sepupuku ini, dia baik sekaliii! Walaupun sibuk jadi koas, dia tetep mau ngajarin aku hal-hal yang berbau medis. Lagipula kebetulan dia juga  dokter kan, dan setelah lulus dari sekolah menengah ini, aku juga ingin masuk fakultas kedokteran. Beruntung banget aku punya sepupu yang juga dari fakultas kedokteran. Jadi mulai minggu depan mungkin setiap sabtu, aku akan nemuin dia di rumah sakit sepulang sekolah.

“Aaaa terima kasih sepupuku, baik banget!”kataku sambil memeluk Kak Diana ketika kami bertemu di rumah sakit.

“Ihhh udah deh, baru kayak gini aja udah lebay, sekarang mendingan kita belajarnya di kantin aja ya,”

“Boleh boleh boleh,”

“Eh, tapi nggak musti hari sabtu ya,”

“Lah, katanya hari Sabtu?”

“Ya kan gue juga sibuk, bisa aja tiba-tiba ada yang harus gue kerjain,”

“Oh, oke,”

“Gue bakal hubungin lo kok!”

Dalam perjalanan menuju kantin, aku melihat sekeliling rumah sakit. Ingin tau seperti apa tempat kerja masa depanku, hahaha! Ketika aku ngelewatin ruang check up dengan antrian yang panjang, ada cowok yang mirip banget sama Axel. Tapi bukan kali ya, nggak mungkin juga sih, Axel kan orangnya sehat. Mungkin aku cuma halu gara-gara kebanyakan mikirin dia, hahaha!

“Setelah gue ngejelasin semua ini ke lo, kayaknya lo kurang paham nih!”

“Hehe,”kataku sambil mengacungkan jempol.

“Duhh...ternyata emang kelihatannya aja ya lo di sekolah pinter, tapi kalau dibandingin sama anak sekolah lain, masih beda jauh loh,”ledek Kak Diana.

“Lebih pinter?”

“Ya, iya maksud gue lebih pinter, lebih cepet meresap gitu ke otak mereka,”

“Huh, kejam,”kataku lirih dan memasang muka cemberut.

“Gue pinjemin buku ini buat lo deh,”

“Hah! Seriusan? Makasih ya... Kakakku baik sekaliii!”

“Iya, tapi jangan lupa loh, buat dibaca-baca di rumah, kalau enggak, ya sia-sia gue pinjemin buku ini buat lo,”

“Iya iya, siap, gue bakal sering-sering baca kok,”

“Ya udah sana pulang!”suruhnya

“Pulang nih? Kok Cuma bentar?”

“Iya segitu aja gue sibuk, udah sore banget, bau ketiak lo udah hampir kecium nih,”

“Ihhh enak aja kalau ngomong, gue itu kalau mandi sehari bisa empat kali loh, lah lo yang sibuk di rumah sakit gini sempet mandi berapa kali sehari?”ledekku.

“Ihhh dasar nih bocah!”

“Maaf ya kak, aku udah punya KTP sama seperti kakak, aku bukan bocah lagi,”

“Ihhh, udah cepet pulang sana,”

“Iya sabar dong, ini loh beres-beres. Dah kakak cantik, semoga cepat lulus!”

Aku melangkahkan kakiku menjauh dari kantin rumah sakit. Hufffft kayaknya aku jodoh nih, sama cowok tadi, entah ya, antara cowok ini atau Axel yang asli. Dari tadi lihatnya dari belakang, asli mirip banget sama Axel. Dari penampilannya aja sama banget, nggak tau lagi nih mukanya! Dia nggak sendirian, menurutku perempuan itu ibunya.
Sayangnya aku melewatkan kesempatan untuk melihat wajahnya. Ketika aku hampir dekat dengan mobil yang dikendarainya, mobil tersebut sudah berjalan keluar dari parkiran. Ya sudah lah ya, aku udah nggak tahu lagi, pingin mandi, daripada mikirin cowok yang mirip sama Axel itu.

Actually Feel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang