Prolog

129 4 0
                                    

3 tahun yang lalu...

Di ruangan itu, terkapar para manusia yang sebelumnya sedang tenggelam dalam kesenangan dunia. Ya, sebelum mereka menyerang.

Sekelompok gadis berbusana serba hitam itu berdiri kokoh diantara korban mereka. Sang ketua berjalan dengan anggun menuju sebuah kotak yang menjadi pusat hingar bingar sebelum ini. Dengan lihai dia mengambil berlian dari dalam kotak itu dan memasukkannya kedalam saku bajunya.

"Ayo kita pergi." Bisiknya. Satu persatu anggotanya meloncat keluar jendela rumah mewah itu.

"JANGAN BERGERAK!"

Suara itu memecah keheningan. Bertepatan dengan sang ketua yang baru saja hendak menyusul bawahannya. Langkahnya terhenti saat dia melihat seorang laki mencondongkan pistol kearahnya, membuatnya tersenyum sinis.

"Senang bertemu denganmu." Ucap sang ketua dengan nada semanis mungkin. Dan... BAM! Sedetik kemudian, ruangan itu gelap karena asap yang berasal dari peledak yang dilemparkan sang ketua sebelum dia melarikan diri.

Polisi ituㅡDamian menutup hidung dengan lengannya. Pandangannya tetap terarah ke jendela tanpa kaca yang kini jadi saksi bisu adanya perampokan sadis di tempat ini.

'Suatu saat nanti, aku akan menangkapmu.'

GTS #2 : The Police and The RobberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang