Aku tak ingin mengusik cintamu untukku yang berulang kau ucapkan dalam setiap pelukmu untukku.
Dalam hangat setiap gulir peluh cinta kita... selalu kau ucap dan desahkan untukku. Sekian tahun aku tak pernah membalas kata cintamu. Karna sampai detik kutulis arti cinta ini.. aku tak pahami maknanya. Aku kehilangan makna cinta.
Melihatmu berfoto dengan memeluk wanita lain tak membuatku sakit hati. Melihat engkau mengecup pipi teman wanitamu tak sedikitpun cemburu mengisi hatiku. Melihatmu bergandengan dengan wanita lain saat seberangi jalan, akupun hanya berpikir tugas laki-laki melindungi wanita. "Apalagi yang harus kudebatkan perihal cinta ini padamu Raga?"
Semua ini kau tanyakan padaku, dan tak satupun jawaban memuaskan hatimu. Kau mengharapkan aku membencimu, aku marah, aku cemburu, dan aku tersinggung. Kau harus cukup puas dengan jawabku, " Tak apa-apa Raga, jika itu yang kau ingin lakukan dan membuatmu bahagia... akupun juga bahagia."
"Sukma apakah sekian belasan tahun aku tak mampu miliki cintamu?" itu pertanyaan yang selalu kau ulang Raga.. dan akupun selalu balik bertanya padamu... "Cinta itu apa Raga?"... apa yang harus kulakukan untuk menemukan Cinta yang kau maksud...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sukma Tanpa Raga
RomanceEntah apa arti cinta sebenarnya.. akankah ia sekedar kata...ataukah sekedar rasa... atau bahkan ikatan dari keduanya. Jika merasakan cinta haruskah terucap cinta? Aku bukan wanita muda yang masih pantas lagukan cinta apalagi berdendang. Itu...