12. Gagal Bulan Madu

3.8K 406 74
                                    

Cerita ini hanya publish di Wattpad.
Pabila anda menemukan cerita yang sama di tempat lain tanpa persetujuan penulis. Maka itu adalah pelanggaran hak cipta.


===12. Gagal Bulan Madu===

Pagi harinya, Syafia terbangun dengan wajah tersenyum cerah dalam pelukan sang suami. Pengalaman pertamanya sungguh indah. Rusli membawanya berkali-kali pada suatu sensasi yang tak dikenal sebelumnya. Pria itu mengajarinya dengan sabar.

Ditatapnya wajah pulas Rusli. Ia menggeser tubuhnya yang kaku untuk memberi ruang pada suaminya. Namun pria itu memeluknya begitu erat tak mau melepaskan. Akhirnya Syafia terbaring diam sambil menatap wajah itu, menunggu hingga suaminya membuka mata.

Tangannya begitu ingin membelai dan mengecup bibir yang semalam telah menandai seluruh tubuhnya.

Rusli membuka kelopak mata sambil mempererat rengkuhannya. "Selamat pagi." Dikecupnya kening Syafia.

"Pagi juga."

"Rasanya begitu istimewa dibandingkan bangun tidur sebelum hari ini. Kini ketika terbangun, kau ada dalam pelukanku. Apa yang kau pikirkan sewaktu aku masih tidur?"

Syafia membelai bibir keras suaminya. "Bibirmu, Bang. Betapa menakjubkannya apa yang telah diperbuat bibirmu."

"Kau menyukainya?"

Syafia mengangkat wajahnya untuk menunduk diatas suaminya. "Ya..." Kemudian dikecupnya Rusli. Yang awalnya hanya kecupan ringan namun sambutan Rusli begitu agresif hingga karbondioksida bertebaran di langit-langit kamar.

"Syasya, kau tak keberatan?"

Jawabannya adalah senyuman Syafia.

Beberapa jam kemudian keduanya lelah, bersimbah keringat dan terpuaskan.

Syafia hendak bangkit untuk mandi namun ia menyerngitkan alis. Lututnya lemas dan bagian kewanitaannya terasa tak nyaman dibawa untuk gerak.

"Kenapa sayang?"

"Terlalu banyak yang Abang sentuh membuat tubuhku tak berkutik. Terlebih ditempat yang baru saja Abang sentuh." Syafia mengedipkan mata.

Rusli mengecupnya gemas. "Kau yang membuatku bercinta berkali-kali."

"Ya Tuhan. Abang menuduhku? Lihat apa yang kau perbuat?" Syafia merentangkan tubuh atasnya yang telanjang. Ia memperlihatkan bagian tubuhnya yang hampir semuanya berwarna merah kebiruan akibat ulah suaminya.

Rusli mengangkat satu alisnya menatap jejaknya ditubuh Syafia. "Itu maha karyaku. Karya seni yang indah."

Mau tak mau Syafia tertawa. "Abang! Kau membuatku terpaksa mengenakan pakaian panjang hingga bekasnya hilang."

"Bagaimana kalau kau jangan dulu keluar kamar hingga bekasnya hilang?" Rusli merangkak mulai menindih Syafia.

"Abanh mau menyekapku di dalam kamar?"

"Ide brilian."

"Ya Tuhan!" Syafia menatap panik lantas mendorong Rusli untuk menjauh. Ia segera bangkit menuju kamar mandi sementara terdengar derai tawa suaminya.

Rusli bergerak mengambil ponselnya. Segera diaktifkan ponsel yang selama hampir lebih dari lima belas jam ia matikan. Begitu banyak notifikasi yang masuk. Ia pun membaca satu persatu pesan yang masuk.

SB 2 : Mrs. Elegant Catch Mr. Dark Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang