Part 1

12 6 0
                                    

"Selamat menikmati" Suzy memberikan Senyum terhangatnya pada pelanggan yang baru pesan makanan, kemudian ia kembali ke belakang untuk mengantarkan pesanan selanjutnya.


Sudah sekitar 2 tahun ia bekerja sebagai pelayan restoran membantu ibu dan adiknya. Restoran sea food peninggalan Ayah mereka, ia terpaksa berhenti sekolah karena tak ingin membebani sang Ibu setelah Ayahnya meninggal. Hutang piutang yang bekas pengobatan Ayah bahkan belum bisa mereka lunasi, para rentenir selalu datang kapanpun ia mau. Karena itu Suzy lebih memilih membantu Ibu mencari uang setelah keluar dari SMA, cukup Adiknya yang meneruskan pendidkan karena dia laki-laki.

"Selamat datang!" Suzy menyambut para pelanggan dengan ramah, ia menyerahkan sebuah buku menu ketika pelanggan itu mulai duduk.

Hasil yang di dapat biasanya lebih dari cukup untuk makan dan membiayai adiknya serta kebutuhan lain tidak termasuk bayar hutang.

"Hai Suzy!"

Suzy menoleh ke arah pintu masuk, seorang pria dengan kulit kecoklatan muncul dan tersenyum manis kepadanya. Pria ini lebih dikenal dengan 'cowok playboy' karena kegemarannya merayu wanita. Atau mungkin juga karena pacarnya yang lebih dari lima, namun tetap genit pada wanita manapun. Sama seperti kepadanya dulu sebelum mereka jadi teman akrab, lelaki itu dengan gencar merayunya, mengajaknya berkencan hingga mengirim hadiah-hadiah manis seperti cokelat dan bunga, Sebanyak itu juga ia menolak dan mendiamkannya hingga laki-laki itu lelah sendiri lalu mengajaknya jadi teman akrab.

"Seperti biasa!"

"Baiklah Jong in!"

Suzy segera kembali ke belakang untuk mengambil pesanan Jong in yang seperti biasa, pria itu selalu datang berkunjung untuk makan siang, lalu makan malam kadang-kadang. Karena terlalu sering, ia sampai hafal dengan makanan kesukaan Jong in bila berhubungan dengan Sea food. Pria itu tanpa bosan selalu memesan pesanan yang sama setiap di siang hari. Dia selalu beralasan jika masakan Ibu Suzy adalah favoritnya, jadi maklumi jika laki-laki itu tak pernah absen untuk makan siang disana.

"Sealamat makan!"

Suzy mempersilahkan Jong in setelah menaruh pesanan laki-laki itu dan menghidangkanya.

"Terimakasih.." Jong in mulai menyantap sebelum air liurnya mengucur, hidangan di hadapannya begitu menggoda hingga perutnya berbunyi karena mencium aroma wangi.

"Tunggu! Kau mau kemana?"

Jong in menahannya ketika ia akan pergi menuju dapur,

Ia pun bertanya, "ada apa?"

"Temani aku makan!" Jong in menunjuk kursi kosong di depannya, meminta ia untuk duduk disitu.

"Baiklah... Tapi aku tak bisa berlama-lama."

Di siang hari pelanggan selalu ramai di penuhi para pekerja yang datang untuk makan siang, karena restorannya itu dekat dengan gedung-gedung perusahaan.

"Oke! Hanya sebentar."

Jong in kembali menyuap nasi dengan sumpit, mengunyahnya pelan-pelan. Lalu memandang Suzy dengan wajah sedihnya,

"Hari ini aku sedang galau.."

"Galau kenapa?"

"Salah satu pacarku tidak mau di ajak putus, padahal dia sudah tau aku punya pacar lain."

Suzy menautkan halis bingung,
"Bukannya itu bagus? Lalu apa masalahnya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang