Prolog

50.5K 2.2K 70
                                    

Manhattan, New York

Samuel Daniel Miller

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samuel Daniel Miller.

Sam, begitu orang memanggilnya. Dia adalah anak dari keluarga Miller yang terkenal dengan sikap dinginnya. Tapi kenyataannya, apa yang selalu orang katakan hanya omong kosong dan jauh dari fakta sebenarnya. Mereka saja yang tidak mengenal dengan baik keluarga Sam.

Samuel memiliki paras yang tampan seperti ayahnya. Pahatan wajah yang sempurna, rahang yang kokoh, postur tubuh yang tinggi dan atletis membuat semua wanita bertekuk lutut dan mengantri untuk tidur bersamanya. Tapi, ia bukan pria seperti itu. Didikkan ibunya tidak mengajarkan Sam untuk menjadi pria kebanyakan yang berada diluar sana dengan meniduri wanita hanya dalam satu malam lalu membayar dan meninggalkannya begitu saja.

Di usianya yang menginjak 27 tahun ini, ia sudah dapat mengembangkan salah satu perusahaan teknologi milik ayahnya di Manhattan, New york.

Sam begitu beruntung terlahir dikeluarga kaum jetset dan memiliki keluarga lengkap. Terutama Resya, ibunya. Sam sangat sayang kepada ibunya tersebut. Ibunya adalah orang yang paling mengerti dirinya. Berbanding terbalik dengan ayahnya, Andrew, selalu mendidiknya keras agar tidak menjadikannya anak yang manja dan bergantung kepada siapapun. Pendidikan yang diberikan oleh ayahnya itu pula, yang kini membangun kepribadian yang cukup keras kepada Sam.

Sam sendiri adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya bernama Damon. Ia selalu mengaku tidak punya adik jika ditanya orang-orang. Bukan karena malu atau hal lainnya. Ia memang menganggap Damon sebagai saudara kandung, namun tidak menyebutnya sebagai adik, melainkan sebagai musuh bebuyutan karena sifat Damon yang selalu membuatnya jengkel bukan main.

Sekarang, Samuel telah resmi menyandang gelar sebagai Presiden Direktur perusahaan juga pemilik saham yang sah. Gelar itu tentu bukan hal yang mudah didapatkannya setelah mendapat ujian terlebih dahulu dari ayahnya. Karena Andrew selalu menyuruhnya memulai dari hal yang sederhana, baru bisa menjadi orang besar dan ternama.

Kegiatan sehari-harinya dengan tumpukan laporan yang menggunung diatas meja kerjanya, tidak membuat Sam merasa bosan barang sedikit pun. Terkadang, ia bisa menghabiskan waktu sampai pukul 11 malam dikantor, sendirian. Dan ketika selesai pulang dari kantor, Sam tidak langsung pulang ke Phenthouse-nya, melainkan pergi ke salah satu klub yang tidak jauh dari perusahaannya.

Menikmati dunia malam sebagai pelepas kepenatan dan kesibukannya dari kantor, itulah yang dilakukannya ditempat hiburan setiap pulang kerja. Seperti sekarang yang tengah dilakukannya. Duduk didepan meja bar sambil bersantai menikmati gemerlapnya dunia malam dengan secangkir wine ditangannya.

"Cobalah sedikit untuk membuka hati, Sam. Kau lihat wanita berbaju merah itu?" tanya Nate yang tengah duduk disamping Sam. Ia menunjuk satu wanita berbaju merah yang sedang menari-nari dikerubungi oleh beberapa pria.

"Bitch, eh?" ucap Sam tidak tertarik dan kembali meneguk wine-nya.

Nate berdecak bosan. "Ayolah, kau tidak lihat wajahnya? Oh, Tuhan... dia begitu cantik. Apa kau buta?"

Sweet Psycho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang