Prolog

16 3 0
                                    

  Huh! Lelah. Itu yang ku rasakan. Gimana nggak lelah dari tadi aku ngangkat kardus naik turun tangga dan nggak ada yang bantuin. Sumpah ya capeknya minta ampun.

   Sekarang aku sedang mengangkat kardus terakhir yang isinya adalah komik dan novelku. Sempet ngintip tadi kenapa yang ini berat banget. Karena berat aku angkat terakhir aja. Dan ini ternyata sangat berat. Rasanya kayak ngangkat dua karung beras di tambah galon. Berat!!.

  Saat sedang mencoba mengangkat kardus tiba-tiba ada sepasang tangan yang membantu. Aku mendongak dan melihat pemilik tangan itu. Ternyata dia seorang lelaki. Peka banget bantuin. Kenapa nggak dari tadi coba. "Ini bisa disingkirin? " katanya.

"Ha? Maksudnya gimana ya? "

"Iya di singkirin. Ngalangi jalan ke kamar gue" setelah mengatakan itu dia mendorong kardusku dan menjauhkannya dari pintu kamarnya.

"Isinya apaan sih berat banget. Kayak cewek aja kalo pindah semua barang dibawa. Ck" gerutunya yang sangat ku dengar jelas, setelah itu dia memasuki kamarnya yang letaknya di sebelah kanan kamarku.

What? Dia pegang kardus cuma buat ngomong itu? Kirain mau bantuin. Kok gue juga ge'er banget dia mau bantuin. Aishh.. Bawa sendiri dong. Patah deng nih pinggang kalo di angkat, dorong aja deh.

  Saat aku sedang mendorongnya tiba-tiba pintu kamar di sebelah kiri ku terbuka. "Oh, udah sampe?" katanya sambil menyembulkan kepalanya.

"Belum, masih On the way. Ya udah lah."

"Hahaha.. Banyak banget barang bawaanmu, kenapa tidak minta tolong pada tetangga yang lain?"

"Jika ada orang di lorong ini maka aku akan minta tolong, tapi lorong ini sangat sepi. Tidak ada orang, hanya ada aku dan kau. Bisa kau membantuku mendorong ini? " pintaku.

"Tentu, " dia sedang berusaha mengangkat kardus, tapi hasilnya kardus itu tidak terangkat seinci pun, "apa isi kardus ini? " masih berusaha mengangkat dia melanjutkan "kenapa berat sekali".

"Hanya beberapa buku" tidak mungkin aku mengatakan bahwa itu berisi komik dan novel romance, bisa terbongkar penyamaranku dan "dia" akan langsung mendatangiku.

"Dari pada kau diam disana lebih berguna jika kau membantuku mengakat ini" sepertinya dia mulai kesal karena hanya ku tonton.

"Baiklah. Kan aku sudah bilang lebih baik di dorong daripada diangkat. Kenapa kau mengangkatnya? " kataku sambil membantunya mengangkat kardus ini memasuki kamarku.

"Biar lebih cepat, jadi ini diletakka dimana? "

"Letakkan tengah saja dulu, nanti aku akan membongkarnya sendiri."

"Baiklah, aku pamit dulu"

"Ah, terimakasih telah membantuku" ucapku sambil membungkukkan badanku.

"Sama-sama. Aku ke kamar dulu. Bye" setelah mengatakan itu dia keluar dari kamarku dan menutup pintu.

Sepertinya saat ini petualanganku akan dimulai.

TBC

HAHAHA 🐛akhirnya update juga ini cerita.. Udah tak buat covernya tapi lupa apa isi ceritanya. Dan tiba-tiba aja dapet pencerahan. Oke happy reading.. Hati-hati typo. 🦊

I'm Shinichi, So what? (Unpublish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang