Hai, gue Alfian Hardi, lo bisa manggil gue dengan sebutan Aldi.
Gue bakalan cerita tentang seorang penikmat senja yang menunggu malam datang, namun selalu menantinya di pagi hari.
Dia cuma seorang cowok biasa aja , engga ganteng amat , engga jelek juga , engga kaya amat , engga miskin juga.
Dia orang yang sederhana menurut gue pribadi. Dia selalu menunggu,dan menunggu di pinggir pantai daerah Jakarta. Hingga sang senja menyapanya , lalu pergi seperti ditiup angin.Entah yang ditunggu itu hanya senja , atau kekasihnya yang entah kemana perginya.
Perih dirasa takkan berubah menjadi sebuah kebahagiaan, sebab yang dicinta pun nyatanya hanyalah memainkan perasaan.
Gue beranikan diri nanya ke dia.
" Untuk apa lo nungguin sesuatu yang gamungkin balik ke lo lagi? "Helaan nafasnya dan suara datarnya , bikin gue cuma bisa stuck di 1 pertanyaan, "Kenapa?".
Ya, kenapa? Kenapa lo harus nunggu sesuatu yang gabakal dan gak mungkin balik ke lo lagi.
Yang nyatanya dia udah tenang disana , dan lo masih terpaku dengan kenyataan pahit dan kenangan manis yang selalu lo jaga sendiri.Lo mau tau apa yang dia katakan?
Dia bilang, " Ini karma gue , karena gue udah sia-siain orang beneran sayang sama gue, demi orang yang cuma sebatas lewat suka sama gue ".Dan ya.. Ini bukan tentang siapa atau dimana atau gimana atau kenapa.
Ini tentang sebuah rasa yang kian membatu , dan terkikis oleh pilu itu sendiri.
Sekian prolog gue buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Di Pagi Hari
RandomIni tentang sebuah narasi dari seorang penikmat senja , yang selalu menunggu datangnya malam tiba. dia adalah gue sendiri.