Diiringi merdunya rintik hujan, ditemani secangkir cokelat panas Freya memejamkan matanya merasakan sejuknya angin yang disertai butiran hujan. Perlahan terdengar suara langkah kaki.
Andrew!
Laki-laki itu memeluknya dari belakang lalu membisikkan "Semuanya sudah siap kan untuk acara besok?" Ucapnya lembut.
Kala itu, Freya hanya mengangguk.
Andrew yang tadinya berdiri dibelakang Freya kini beralih ke sampingnya.
"Jangan terlalu dipikirkan. besok kamu harus lebih fresh. Besok adalah hari bahagia bukan?" Ucap Andrew memecahkan keheningan.
"Tentu saja! Pulang gih, kau pun harus lebih siap dari pada aku"
"Baiklah tuan putri, jangan tidur terlalu larut atau besok kantung matamu akan terlihat menyeramkan" Ucap laki-laki itu di tengah tawanya.
Freya tersenyum lembut, ditatapnya pria itu dalam-dalam. Sepersekian detik tubuhnya sudah berada di pelukan yang amat ia cintai itu.
Tak lama, Andrew melepaskan pelukannya dan mencium puncak kepala Freya sekilas. "Sampai bertemu besok!"
Perlahan tubuh itu menghilang dari hadapannya. Hingga suara bedebam pintu menutup.
🍃🍃🍃🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)
Short StoryBeing happy doesn't mean that everything is perfect. it means that you've decided to look beyond the imperfections. -words