Mereka adalah Eros dan Psyche, seorang dewa dan manusia yang sedang dicumbu kasih. Menabur benih asrama di balik punggung Aphrodite.
Cinta mereka layaknya anak sungai. Selamanya mengalir dan tak akan pernah putus. Berharap bentangan samudra akan menyatukannya kelak.
.
Kedua tangan itu melingkar posesif di perut berbalut kemeja putih kebesaran. Hidungnya sibuk mengesap bercak-bercak merah di leher yang dia torehkan semalam. Bukti kepemilikan atas cintanya.
"Hyung, aku tak bisa leluasa memasak jika kau terus seperti ini" Kyuhyun akhirnya mengeluh. Dia kesulitan sekedar bergerak untuk bolak-balik mengambil adonan waffle dan memasukkannya ke cetakan yang telah panas. Siwon terus menempel di punggungnya seperti anak koala.
"Aku akan merindukanmu setelah ini, baby. Jadi biarkan sekarang aku leluasa menyimpannya." Siwon menghirup nafas panjang di ceruk leher Kyuhyun. Ada wangi maskulin milik parfumnya di sana, bercampur dengan wangi vanilla mint milik namja terkasihnya.
Kyuhyun melepas lingkaran tangan di perutnya. "Tak akan kubiarkan kau menyimpan rindu agar kau cepat pulang"
Raut Siwon berubah sendu. "Aku akan sedikit lama kali ini"
Kernyitan muncul di dahi Kyuhyun. "Bukankah kau bilang hanya dua hari? Maksimal tiga hari."
"Relasi ku kali ini membawa serta anaknya." Hal seperti ini adalah pembahasan paling sensitif bagi mereka berdua, untuk itu Siwon mencoba berhati-hati dalam setiap ucapnya. "Appa memintaku untuk tak pulang lebih dulu"
Dan seberapa keras pun Siwon mencoba untuk menjaga perasaan Kyuhyun, nyatanya bagi namja manis itu rasanya masih sakit. Ada perasaan tak rela yang menumpuk di hatinya. "Tak apa, Hyung. Cobalah. Siapa tau kali ini cocok". Namun kalimat 'tak masalah'lah yang selalu meluncur dalam mulutnya, beriringan dengan satu lengkungan senyum sebagai penanda bahwa dirinya memang tak mempermasalahkannya.
Bukan pertama kalinya tuan Choi mencoba menjodohkan putra sulungnya dengan salah satu anak relasinya. Namun Kyuhyun bisa apa. Setelah pernyataan putus darinya beberapa waktu yang lalu, hubungan mereka sekarang bukan lagi sepasang kekasih. Hanya dua orang asing yang saling menyayangi dan menjaga. Kyuhyun yang sebatang kara dan Siwon yang tak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Mereka saling membutuhkan. Oleh sebab itu, setelah tanggal putus mereka sepakati, mereka membuat perjanjian dalam hati masing-masing. Untuk saling menjaga dan menyayangi hingga salah satu diantara mereka menemukan pasangan yang tepat.
"Jja, sekarang ayo segera kita sarapan atau kau akan ketinggalan pesawat"
Siwon hanya mengangguk menanggapi pengalihan pembicaraan Kyuhyun. Membantu membawa waffle dan kopi hitamnya ke meja makan yang berhadapan dengan dapur. Biarlah pembicaraan ini kembali menggantung seperti biasa. Toh, selama dia tak tergoda dengan gadis manapun dan Kyuhyun nya masih tetap setia padanya, semuanya tak akan jadi masalah.
.
Kyuhyun tersenyum sesaat setelah menerima pesan chatting dari Siwon. Sebuah foto perpaduan biru laut dan putihnya awan yang menggumpal menjadi pengantar kalimat yang dikirimkannya.
Esok aku akan membawamu kemari
Siwon nya selalu tau apa yang dia suka. Baby blue. Seperti warna langit atau lautan. Memberikan ketenangan bagai desiran lembut angin atau debur ombak yang mencapai bibir pantai.
"Kau tersenyum terus" suara itu membuyarkan lamunan Kyuhyun. Seorang namja mungil keluar dari dapur dengan membawa senampan kue muffin yang baru saja matang dengan sempurna. Terlihat menggugah selera meski dari penampilan warna cokelat yang ditaburi gula halus diatasnya. "Jja, cobalah" ucap Ryeowook sesaat setelah dia meletakkan hasil eksperimennya di atas meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling..
Romancemereka hanya ingin perasaan penuh dosa mereka diakui sebagai bentuk cinta. warning: BL