Tak kusangka pagi ini hujan sederas ini
Aku duduk dekat jendela ditemani secangkir teh hangat
Tanpa sengaja semua memori yang pahit di masa lalu terpanggil
Dan tidak kusadari air mataku sudah mengalir begitu saja
Di sini, aku duduk bersama memori pahit itu
Sepi, sunyi
Tapi aku mencoba untuk tetap tegar walaupun teringat semua kejadian itu
Sedih,sakit
Itu lah kata yang cocok untuk mendeskripsikan masa laluku
Mengingat betapa menderitanya aku karenamu
Mengingat betapa sakitnya rasa itu
Mengingat betapa kecewanya aku
Membuatku huh tidak bisa dideskripsikan rasanya
Konfusi mendadak
Itu lah yang kurasakan saat ini di hujan yang indah pagi ini