"Pokoknya Kinta nggak mau jadi Suster ma..." Kata Kinta sambil menangis terisak."Kamu mau kerja apalagi Nak... Hidup kita sudah susah, ada kesempatan dari Vino untuk memberi lowongan sebagai suster. Vino juga langsung bisa menerima kamu nak... Tolonglah nak... Bantu ibumu ini..." Kata Mita (Ibu Kinta) panjang lebar.
Kinta dan ibunya bukanlah keluarga yang beruntung.
Dia bukan dari keluarga berada.
Ayahnya juga meninggal 7 tahun yang lalu karena dibunuh seseorang. Ayahnya meninggal ketika ia duduk di bangku Sekolah Dasar.
Sejak itu dia sangat trauma. Bisa dikatakan Kinta adalah perempuan yang sangat sayang kepada ayahnya."Baik Bu. Tapi kalau aku nggak kerasan gimana ? Kinta nggak pengalaman jadi Suster.." Kata Kinta khawatir
"Vino is there baby... He can helps you okay.. Dont worry, I'm here" kata Mita dengan memeluk anak semata wayangnya itu.
****
"Kinta bangun.. cepetan siap siap. Vino udah tunggu kamu di depan. Hari ini kamu udah bisa mulai kerja jadi Suster nak..."
"Iya Bu. Kinta sarapan dulu baru mandi.. biar mulut Kinta nggak kotor lagi kena makanan." Itu adalah salah satu kebiasaan baik Kinta, dia selalu menjaga kebersihan dirinya.
"Yuk Vin gue udah siap" Ucap Kinta dengan mantap
"Widih, beda banget Lo Kin,
Jadi kayak suster beneran." Ucap Vino sambil cengengesan."Ya iya lah, lho kira gue suster ngesot ? Ya suster beneran lah." Balas Kinta
"Jangan suster ngesot Kin. Suster keramas aja lebih hot.. 😂" Jawab Vino
"Yee dasar otak mesum."
"Huailah Kin, kalo nggak ada otak mesum, Lo gak bakal lair juga kan"
"Iye iye, buruan jalan."
Mereka berdua masuk mobil dan langsung menuju rumah sakit swasta milik keluarga Vino.
Vino adalah teman Kita dari kecil. Minta menganggap Vino adalah Sahabat terbaik yang ia miliki. Sikap Vino yang baik dan humoris membuat Kita tertawa disaat ia ada masalah.
Vino termasuk tampan, kulitnya putih hidung nya mancung pula...Tapi Kinta menganggap Vino hanya sebagai SAHABAT. Dan tidak lebih.
**
"Dah nyampek. Buruan masuk." Perintah Vino sembari memarkirkan mobil putihnya.
Kinta hanya mengangguk dan keluar dari mobil menuju lobby.
"Wooi ! Disuruh masuk malah bengong. Ngapain sih ? Mikirin doi Ga peka ?" Sindir Vino karena selama ini Kinta tak pernah pacaran. Hubungan terdekatnya dengan laki laki adalah sebagai SAHABAT.
"KAGAK PE'A ! gue bingung, kerjaannya suster itu ngapain ?" Tanya Kinta.
"Bentar bentar. Mbak Pretty... Ada suster baru nih, tolong ajarin apa aja tugas suster ya.."
"Siap bisa, betewe ini sapa Vin ? Gebetan Vino yaaaaa.." tuduh mbak Pretty.
"Astaghfirullah mbak. Mata saya masih bagus kali. Ya kali pacaran sama dia. Dia itu Sahabat saya.."
"Oh gitu.. namanya sapa dek manis," Tanya mbak Pretty.
"Kinta Larasati mbak."
"Keliatannya pendiem ya" Komentar mbak Pretty.
"Pendiem ? Kinta ? Covernya aja itu mbak Pret...."
"Heh jangan panggil Pret dong..... Panggil nya Pretty. P R E T T Y" jelas mbak Pretty karena marah dipanggil pret
"Iya mbak iya_-"
Setelah mendengar penjelasan mbak Pretty, Kinta mencatat semua diingatannya. Kinta memang gadis yang pandai, apalagi dalam hal mengingat.
"Sekarang kamu ke ruang Mawar nomor 17. Disana kamu anterin makanan sama obat aja dulu. Kalo soal ganti infus nanti mbak ajarin." Kata mbak Pretty.
"Ok mbak." Jawab Kinta dengan singkat.
Dia berlari menuju ruang Mawar nomor 17. Disana ada seorang ibu ibu paruh baya yang sedang sakit kanker.
"Ibu.. saya datang membawakan makanan dan obat. Dimana keluarga ibu ? Siapa yang akan menyuapi ibu ?" Tanya Kinta.
"Taruh saja suster. Saya sebatang kara. Anak dan suami saya meninggalkan 9 tahun yang lalu."
"Apa saya boleh menyuapi ibu ?" Tanya Kinta dengan senyum tulus.
Kinta menyuapi ibu itu dengan penuh kasih sayang. Sembari menyuapi, ibu itu bercerita tentang anak dan suaminya.
"Nah sekarang ibu minumu obatnya. Ini pilnya ini minumnya." Kata Kinta sembari menyerahkan Pil berwaran putih dan air mineral.
"Terima kasih ya nak. Ibu beruntung bisa ketemu suster sebaik kamu."
"Iya Bu. Maaf saya harus ke ruang melati. Saya tinggal ya Bu. Permisi.."
**
"Mbak Pretty ! Ruang melati itu sebelah mana ?"
"Kamu lurus aja terus belok kanan, nanti bakal ada papan penunjuk jalan. Tinggal cari ruang melati nya aja disana." Jelas mbak Pretty.
"Oke."
Setelah beberapa langkah ada yang berteriak.
"Suster ! Dokter ! Tolong anak saya !! Ya Tuhan selamat kan anak saya !"
"Kinta bantu mbak ! Ada pasien dari ruang gawat darurat !" Kata mbak Pretty
"Iya mbak tunggu !" Jawab Kinta sambil berlari.
"Sekarang kamu panggil dokter Ramzan di ruangannya ! Bilang sama dia kalau ada pasien yang pendarahan pada kepalanya !" Perintah mbak Pretty.
Kinta tak menjawab melainkan langsung berlari menuju ruangan dokter Ramzan.
Dokter Ramzan adalah dokter spesialis bedah.
Keadaan saat ini benar benar genting.
Ada laki laki yang mengalami pendarahan hebat di kepalanya.Bruk ! Terdengar suara gebrakan pintu.
"Dokter cepat ke ruang UGD ! Ada pasien sedang mengalami pendarahan."
"Baik suster."
Kinta berlari bersama dokter Ramzan. Ia dilanda rasa was was karena takut jika terjadi apa apa pada lelaki itu.
"Sebaiknya ibu tunggu di luar. Kami akan berusaha semaksimal mungkin." Kata dokter Ramzan sembari menutup pintu UGD.
"Ya ampun Farhan..... Kenapa kamu jadi kayak gini nak.... Hiks hiks hiks" Kata ibu itu sambil menangisi keadaan anaknya yang sedang terluka parah.
Mbak Pretty sedang membantu Dokter Ramzan. Kinta tidak ikut membantu karena merupakan suster baru bahkan ini adalah hari pertama nya.
"Ibu sabar ya... Jangan menangis, anak ibu pasti sedih karena melihat ibu kesayangannya menangis."
"Iy suster saya akan berusaha tegar." Ibu itu pun menceritakan mengapa anaknya bisa seperti ini.
Hay Hay Hay.......
Ini cerita pertama nya Author.Aku harap kalian suka ya
Check ig ku @irene.rena_
Jangan lupa jejaknya....
Ai lop yuuuuu cemuaaa😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Nurse Love Story
RomanceSuster ? Pekerjaan yang mulia menurut kalian. tapi tidak dengan Kinta. Namanya Kinta Larasati. Perempuan cantik yang bekerja sebagai suster di salah satu rumah sakit di Bandung. Cewek yang jatuh hati pada pasiennya sendiri. Siapa cowok itu ? Kenap...