Farah

8 0 0
                                    

Tok... Tok... Tok...

Seseorang membuka pintu.

"Eh, Farah?"

"Iya Tante hehehe"

"Udah lama banget ya ampun, masuk dulu"

Ruang tamu, ruangan yang sama seperti dulu, tidak banyak yang berubah, hanya beberapa properti yang baru. Bahkan letak foto masih sama seperti dulu, foto Tante dengan suaminya, dan ditengah-tengah nya seorang anak laki laki yang sangat ku kenal.

"Duduk dulu"

"Iya Tante, ngomong-ngomong Arian mana Tante?"

"Kamu ga tau? Arian kuliah di luar negeri, kalian gaada komunikasi?"

"Ngga ada Tante" jawabku sambil menundukkan kepala.

"Bentar ya Farah"

Aku dan Arian sudah lama bersahabat, sejak kecil. Rumah kami bersebelahan, tapi saat kejadian itu, kami jarang komunikasi.

"Farah, ini ada barang Arian yang sengaja ditinggal kan, Tante ga tau ini apa isi kotaknya, tapi disini ada tulisan mentari"

"Mentari... Boleh Farah buka Tante?"

"Boleh boleh, kamu tunggu bentar disini ya, Tante mau ke depan bentar"

"Iya Tante"

Perlahan ku buka kotak kecil milik Arian. Buku? Sepertinya buku harian Arian. Aku membukanya,

"Fajar Tanpa Mentari"

"14 September 2006"

Fajar Tanpa MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang