Awal. #H1

11 0 0
                                    

Siang yang terik perlahan tapi pasti berganti menjadi siang yang mendung. Sang pencerah pergi tanpa jejak. Kini, posisinya digantikan oleh awan. Banyak orang berkata "Yang pergi kelak akan digantikan oleh lebih baik". Sama seperti siang ini, kepergian orang-orang terdekatku tak kunjung digantikan oleh yang lebih baik.

Hujan akhirnya turun. Fenomena ini seakan menunjukkan perasaan langit. Dimana langit akhirnya sedih kehilangan satu satunya pencerah di kehidupannya, matahari.

Tangisnya kini semakin deras. Air matanya membasahi atap-atap rumah penduduk dan turun ke jendela rumah. Tetesan-tetesan air jatuh dengan indahnya. Keberadaannya membuat jendela kamarku basah. Entah dari mana datangnya, angin berhembus kencang dengan sejuknya. Ku tarik kursi belajarku ke depan jendela. Inginku melepas penat sejenak dengan memandangi pemandangan ini. Ku renungi satu persatu kisah yang ada di hidupku. Aku pun memutuskan membagikannya ke kalian. Iya kalian :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidup. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang