#2.Rindu

367 19 7
                                    

Selama berpelukkan dengan Zaza,ia tak hentinya mengoceh dengan bibir nya yang mungil itu.
kata-kata yang keluar dari bibir kecilnya itu tak lain hanyalah satu,apa itu? Rindu,baiklah dia memang sangat-sangat merindukanku,tanpa sadar genangan kecil tercipta dikedua pelupuk mata sipitnya itu.

Jujur,aku kasihan sekaligus terharu,karena dia memang sosok seorang sahabat yang sangat mengerti akan kondisiku,aku sangat bahagia dan bersyukur,karena Rabbku memposisikanku diantara orang-orang yang sangat baik,dan penuh dengan cinta dan hangat nya kasih sayang satu sama lain.

Setelah puas meluapkan rasa rindu,akupun melepas pelukkan ku dari tubuh nya,lalu tangan kananku bergerak untuk menghapus gerimis kecil yang mengguyur pipi sembabnya,dan setelah itu aku mengajaknya untuk berbaris kelapangan

"Udah za,jangan nangis,ini kan kita udah bertemu kembali,masa nangis nya ngga berkesudahan sih?,ayo kelapangan,ntar telat"

"Iya umi ku,habis nya umi ngangenin sih,hehe"

Akupun ikut tertawa mendengar ucapan sederhana nya itu,dan didalam hati aku berdo'a Ya Rabb,betapa beruntungnya aku memiliki sahabat sebaik Zaza,terimakasih banyak,aku akan selalu menyayangi sahabatku.

Aku tersentak karena bel upacara sudah berbunyi.
Zaza langsung menarik tanganku dan kamipun berlari kearah lapangan dan mengambil barisan diujung pojok paling kanan dan pastinya Zaza selalu disampingku

********

Segini dulu ya part 2 nya,insyaaAllah ntar disambung lagi ke part selanjutnya,semoga suka ya sama kisah nya si umi dan para sahabatnya
Stay tune
Happy reading
Beloved readers❤😍

seindah ukhwahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang