Hangatnya mentari pagi
Tak bisa mencairkan
Lembutnya angin sore
Tak mampu menyentuh
Kegaduhanpun tak kuasa menyingkirkan
Sang sepi tanpamu di sisiku
Senja beranjak mendatangkan malam
Keheningan kian mencekik rasa
Rupa yang terekam abadi dalam memori kenangan
Nama yang selalu terukir di pusat dari segala rasa
Dan senyum yang memacu detak jantung meliar mengalirkan kehangatan
Semakin mendesak dalam rongga dada
Tetes beningpun menguar dari sepasang mata
Betapa besar inginku bertemu nyata denganmu
Namun kini tempatmu berada dalam jarak yang tak kasat mata
Dan hanya alam mimpi yang menjadi harapan
Untuk memupus segala resahku tentangmu
Selalu tentangmu yang memenuhi hati dan memori