IV

1.1K 94 14
                                    

🎀 If You Dont Like Dont Read 🎀
.
.
.
🎀 Dont Copy My Story 🎀
.
.
.
🎀 Present By Rilistia 🎀
.
.
.
🎀 Word: 1450 🎀
.
.
.
🎀Publish: Sabtu, 17 Maret 2018 🎀
.
.
.
🎀 Saya Hanya Mengingatkan Jangan Memberi Comment Jika Isi Nya Bertujuan Memercikkan Api Permasalahan 🎀
.
.
.
🎀 Enjoy The Reading 🎀

Suara serak itu membuat ku menyentakkan kepala, mengamati tempat pengemudi.

Ku pikir dia sopir. Tapi aura yang menerpa ku seperti kilat ribuan volt. Menyediakan energi kuat sekaligus bisa menghancurkan. Seringaian nya seperti serigala yang mendapatkan mangsa. Berbahaya namun memikat. Rambut nya panjang dengan diikat rendah. Telinga kiri nya ditindik, dihiasi anting mungil keperakan berbentuk hoop.

Dia mirip sekali dengan Sasuke, seperti versi dewasa nya. Tapi yang membedakan nya adalah kerutan yang ada didekat hidung bangir nya.

Tapi, kusadari saat bernapas, dia terlihat lebih menakutkan dari Sasuke.

Sekaligus mendebarkan.

"Perkenalkan, Sensei, ini Itachi. Sang sopir."

"Heh..." Itachi mulai memprotes.

"Sekaligus Abang ku. Cakep, kan?" kata Sasuke dengan wajah tidak berminat.

Ku pikir Itachi akan mengamuk diperkenalkan sebagai sopir duluan dan sebagai abang belakangan. Tapi dia hanya nyengir sambil menyodorkan tangan.

"Senang berjumpa dengan mu... Sensei."

Ia melambat-lambatkan suara nya, nada nya menggoda, membuat ku tersipu. Aku pun menyambut nya.

"Senang juga bertemu dengan mu Kak Itachi..."

Karna dia memegang tangan ku terlalu lama, Aku terpaksa menyentakkan tangan ku agar Kak Itachi melepaskan tangan nya. Namun, Ia seakan tidak mengerti kode tadi dan tetap menggenggam tangan ku.

"Maaf... Kak Itachi bisakah kau-"

"Hoi Itachi! Jangan lama-lama salam nya! Lepasin tuh tangan, modus amat sih!" ketus Sasuke memotong perkataan ku.

Aku sedikit kesal karna Aku sangat tidak suka jika perkataan ku tiba-tiba disela, namun Aku juga bersyukur setidak nya Sasuke bisa mewakili apa ya ingin ku sampaikan pada Kak Itachi.

"Sewot aja Lo! Iri ya...?"

"Idih, amit-amit jabang bayi! Tuh lihat! Muka nya udah kusut seribu tangan nya Lo genggam terus!"

Itachi lalu menatap ku dengan watados.

"Benarkah?"

Aku mengangguk sambil tersenyum kikuk. Kak Itachi pun melepaskan genggaman tangan nya.

"Sorry, Hinata-Sensei." kata nya.

"Nggak usah pake kata Sensei, nama ku Hinata." jawab ku, sedikit merengut.

𝘏𝘢𝘵𝘦 𝘰𝘳 𝘓𝘰𝘷𝘦?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang