Prolog

30 2 0
                                    

Pagi itu hujan membangunkan seorang putri yang sedang terlelap dalam peraduanya, sang putri terbangun dan membuka jendela dan mulai mengeluarkan tanganya merasakan setiap tetes air yang jatuh dari langit.

Ia memang bukan seorang putri tetapi menurut semua penghuni rumah itu ia adalah seorang putri yang memiliki paras yang cantik dan senyum yang manis, sikapnya yang baik membuat semua orang merasa senang berada di dekatnya.

Namun, tidak semua orang mengetahui apa yang ada di balik senyuman manisnya, tersimpan sebuah kenyataan pahit yang membuat dirinya sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya, akan tetapi dia terus menyembunyikan semua itu di balik senyumanya.

Rinduku pada HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang