1 - Salah Gue

8 1 2
                                    

"Kak Marwah cepetan, udah diujung tanduk nih!" teriak cewek dengan suara melengking itu terus menggedor kencang pintu kamar mandi.

Cklek

"Apaan sih Len! gue baru 5 menit di dalam tau gak," omel Marwah sedikit kesal karena belum sempat menyentuh air sama sekali.

"Gue duluan kak please, udah gak tahan. Mana bentar lagi gue masuk kelas nih" mohon Lena mencoba menerobos Marwah karena setengah jam lagi kelasnya di mulai.

"Ehh enak aja, makanya tadi wc kosong malah dianggurin pas ada yang masuk malah pengen masuk juga. Terima aja derita lo," ujar Marwah tak berperasaan menahan adiknya masuk, "dan satu lagi lo kira cuma lo doang yang masuk, kita sekelas bego," geram Marwah menoyor kepala Lena sebelum menutup pintu wc.

"Ih dasar kakak nyebelin!" sungut Lena mengusap dahinya sembari melilit kedua kakinya. Untung lo kakak gue, poteknya dalam hati.

Kalau saja mereka tidak sedarah sudah Lena tendang ke laut. Ia benar-benar kesal lantaran tidak sanggup lagi menahannya.

Tidak sampai di sana, rasa kesalnya mencapai ubun-ubun ketika salah satu saudarinya menyelonong masuk setelah Marwah melewatinya.

"Amel!!!" teriakan Lena menggelegar sampai ke tetangga sebelah, "hee dasar adik laknat lo! Antri dong!" kesalnya memukul pintu WC. Ia menunggu selama 15 menit, sedangkan kalian tahu menunggu adalah pekerjaan membosankan ditambah waktu yang sempit menyebabkan rumitnya luar biasa. Padahal kesempatan emasnya baru tiba, detik berikutnya langsung musnah.

"Siapa suruh melamun, kesambet baru tau rasa lo kak hahaha" cekikan Amel tanpa dosa dari dalam kamar mandi.

Dasar adik ngeselin.

Belum sempat Lena berteriak, cewek berkerudung warna hijau tosca datang. Berlipat tangan di dada melihat kelakuan adik-adiknya.

"Mau sampai kapan kalian kayak anak kecil? Huh! Malu sama tetangga, suara kalian kedengeran sampai ke halaman depan. Oh ya kalau sampai kakak dengar ada lo-gue lagi, kakak gak akan segan beri kalian hukuman. 15 menit lagi kita berangkat ke kampus. Jadi cepat bersiap-siap," oceh Hanna–kakak tertua mereka panjang lebar.

Lena hendak protes namun tertelan begitu saja saat kakaknya memicingkan mata kepadanya. Sebelum kak Hanna kembali berkhutbah Lena langsung masuk sedetik setelah Amel keluar dari kamar mandi.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang