Warning
noncon, Boy x boy, PWP, cerita gaje, bahasa tidak baku.
Pairing: Taehyung x Seokjin
Cuaca siang ini cukup terik. Matahari begitu menyengat, padahal hari sudah menjelang sore.
Terlihat dua orang lelaki sedang duduk berhadapan di salah satu kelas yang tak berpenghuni. Salah satunya terlihat sedang menulis sesuatu di beberapa lembar kertas folio.
Saya berjanji tidak akan datang terlambat dan membolos pelajaran lagi.
Ah, sepertinya ada seorang murid yang sedang menjalani hukuman detensi. Kalimat-kalimat itu tertulis begitu rapi pada kertas di hadapannya. Lelaki yang satunya hanya duduk di depannya membaca buku sambil sesekali memperhatikan.
Kim Seokjin namanya. Ia merupakan guru termuda yang mengajar di sekolah ini. Menempuh bangku SMA dengan program eksel, mendapat beasiswa di universitas ternama, dan lulus dalam waktu tiga tahun dengan pujian. Kemudian bertekad untuk membalas jasa dengan mengajar di almamaternya terdahulu.
Di sinilah ia sekarang. Baru mengajar kurang lebih satu tahun, namun sudah jadi salah satu guru favorit bagi hampir semua murid. Hanya ada satu orang yang(menurutnya) tidak menyukainya, yaitu remaja yang sekarang sedang menulis kalimat-kalimat hukuman di hadapannya.
Kim Taehyung. Anak kedua dari pasangan pengusaha Kim yang merintis usaha dari bawah hingga akhirnya berada di puncak kejayaan. Bekerja tak kenal waktu setiap hari. Meninggalkan kedua anaknya di tangan para pengurus rumah sejak kecil. Mungkin itulah sebabnya anak kedua mereka menjadi begitu nakal. Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya, membuatnya menjadi pemberontak.
Sudah dua jam lebih mereka berada di sini. Matahari sudah mulai meninggalkan tempatnya. Membuat kelas yang tadinya terang benderang, menjadi agak remang. Sebenarnya Seokjin sudah tidak sabaran menunggu anak didiknya menyelesaikan hukumannya. Ia sudah ada janji makan di luar bersama teman sejawatnya. Apa boleh buat, ia tidak tega juga melihat muridnya yang satu ini menjalani hukuman sendirian. Jadilah ia batalkan janjinya itu.
Sebenarnya, Taehyung bisa saja menyelesaikan hukumannya dalam waktu singkat. Ia sengaja memperlambat geraknya agar bisa berlama-lama dengan guru favorit semua murid ini. Tak dipungkiri, Taehyung pun mengagumi lelaki di depannya.
Memiliki prestasi yang gemilang, serta latar belakang keluarga yang tidak bisa dianggap remeh, tidak membuat guru di depannya menjadi angkuh. Dia bahkan lebih memilih mengabdi di sekolah ini daripada kursi kepemimpinan di perusahaan ayahnya.
Taehyung ingin sekali mendapatkan perhatian darinya, lantas ia berbuat onar di sekolah. Sejujurnya, Taehyung sudah lama ingin mengklaim guru itu sebagai miliknya. Hey, siapa yang tahan melihat bahu lebar, pinggang yang ramping, serta wajah yang terlampau cantik itu.
Hilang sudah konsentrasinya. Pandangannya terus tertuju pada lelaki di depannya, terlebih pinggang sempit itu.
Ah, ia sudah tak tahan lagi.
Persetan dengan hukuman.
Taehyung melepas blazer yang menempel di badannya, begitu pula dengan dasi yang terpampang elok pada kemejanya.
Guru Kim yang menyadari adanya pergerakan pun mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca. "Huh? Apa yang kau lakukan, Kim Taehyung-ssi? Apakah kau sudah selesai menulis hukumannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
How To Claim An Oblivious Uke
FanfictionTaehyung selalu membuat masalah dan bolos pelajaran, padahal sebentar lagi ia akan mengikuti ujian kelulusan SMA. Guru Kim memberinya pelajaran pada waktu detensi.... Atau sebaliknya? Oneshot. ⚠ Warning ⚠ noncon, Boy x boy, PWP, cerita gaje, bahasa...