Di tepi pantai itu aku melihatnya, tatapan mata yang begitu menawan. Ia berdiri sendirian ditemani cahaya bulan di kala malam. Sorotan matanya itu sedang merefleksikan dirinya di hamparan laut yang luas. Angin malam membuat rambut emasnya terhempas dan berkibaran bagaikan menari di angkasa.
"Lina..."
"Apakah aku membangunkanmu?"
"Tidak, hanya aku saja yang susah tidur."
"Oh begitu."
Ia menatapku seakan tidak ada dosa di matanya. Senyum hangat itu tidak akan pula kulupakan walau satu detik sekalipun.
"Lihatlah bulan purnama itu."Ucap Lina.
"Besar juga ya..."Jawabku.
"Hei, menurutmu apakah aku dapat ke sana suatu saat nanti ya?"
"Terbang menuju bulan bagai bidadari, melihat senyum dan tawa setiap orang dari atas langit."
"Pasti menyenangkan bukan?"
"Iya."Jawabku kembali.
"Sayang mungkin ini terakhir kali aku dapat bertemu bulan indah ini."
"Apa maksudmu?"
"Selesai dari liburan ini aku akan kembali bekerja dan belum tentu akan mendapat peluang seperti ini"
"Oh iya, apakah kita dapat bertemu lagi ya?"Tanya Lina.
Aku menunjukan telunjuk kananku ke arah bulan.
"Percayalah, kejarlah mimpimu dan raihlah impianmu!"
"Ahaha terima kasih, kau baik sekali rupanya."
"Hmm sepertinya aku dapat membantumu Lina."
"Bagaimana caranya?"
"Mari kita berjanji di bawah bulan ini bahwa pasti kita akan bertemu kembali di bawah sinar yang sama."
"Apakah aku bisa?" Ragu Lina.
"Lihatlah mataku Lina!"
Lina memperhatikan bola mata semangat yang kumiliki. Bola mata yang akan membuat orang kembali dari ketepurukan apapun.
"Aku berjanji kepadamu, aku berjanji bahwa aku akan kembali ke sinar bulan ini!" Janji Lina.
"Semangat yang bagus Lina."
"Terima kasih banyak..."
"Raindeca."
"Sama – sama Lina."
Perjumpaan ini menjadi pelepas dari pertemuan kami. Kami yang tidak sengaja bertemu entah mengapa begitu akrab.
Mengapa? Entahlah. Apapun itu pertemuan aneh ini pun kuingat dalam kalbuku dan tak akan kulupakan janji yang telah kami ikrarkan ini.
Kami pun berpisah di suatu pelabuhan. Dari tujuannya sepertinya Lina akan pulang ke rumahnya di jepang. Walau sebenarnya parasnya itu seperti campuran Asia-Eropa.
Aku pun lupa menanyakan pekerjaannya. Pekerjaan apa yang akan memakan waktu lenggang separah itu?
Angelina Tohdou Primula, namamu agak aneh tapi justru unik dan ku yakin keunikan itu yang akan mempertemukan kita lagi.
YOU ARE READING
Cerita Pendek - Lina's Salvation
Short Story"Akan kutepati janji itu, akan kubuktikan bahwa aku dapat merenggut kebebasan itu dengan janjimu ini, Rain!" Image Source: http://img1.ak.crunchyroll.com/i/spire1/c30e759b5e5556ff94755f3455106b561489337906_full.png Note: Cerita ini memang sedikit mi...