Chapter 3
Disebuah rumah yang sederhana.
Ting
Terdengar bunyi email masuk.
Seorang namja tampan dengan rambut acak-acak,berkaca mata dan earphone ditelinganya duduk didepan banyak komputer.
Terdapat tiga komputer diatas meja didepannya dan dua di sisi kiri kanannya.
Namja itu membuka email yang baru masuk.
Selesai membaca email yang dikirim dia mengetik sesuatu dikeybord komputer tidak lama kemudia terdengar suara seseorang."Wae...hyung"ujar seseorang disana yang sedang bersiap pergi sekolah
"Hari ini kau tidak perlu sekolah vincent"kata hyung"Kita ada tugas"tambahnya"Kali ini apa?"tanya vincent
"Tapi gimana dengan mengawasi bersaudara cho"tanya vincent lagi"Tugas itu aku serahkan pada Max,ingat orang yang menjemput mu kemaren"jawab hyungnya
"Eemm,ingat hyung"guman vincent
"Ini hanya tugas sederhana dari yang sebelumnya"ujar hyungnya"Aku terima,kapan?"tanya vincent
"Sekarang"jawab hyungnyaVincent bersiap tiba-tiba dia berhenti.
"Ini benar mencurigakan hyung, tidak ada tugas yang benar-benar sederhana"ujar vincent
"Pasti tugas ini beresiko dan sulit"pikir vincent
"Ini hanya tugas mengambil barang dan menyerahkanya pada orang tersebut"ucap hyung nya.****
Sesampainya distasiun.
Vincent menuruni tangga menuju kereta bawah tanah dengan berpakaian hitam menggunakan topi juga kaca mata canggih berlensa kamera.
Vincent melihat kearah cctv yang ada didekatnya berdiri dan melaporkannya.
"Hyung disini ada banyak cctv"kata vincent berbicara melalui earpiece ditelinganya.
Sementara ditempat lain namja yang dipanggil vincent mengakses cctv tersebut.Kretak
Bunyi tangan"Waktunya beraksi"katanya sendiri
Tidak butuh waktu lama dengan kemampuan jari-jari tangan yang berjalan cepat diatas keyboard komputer.
Diruangan pegawas yang terdapat banyak layar berubah gambar."Sudah selesai"ucapnya pada vincent
"Apa orang yang menginginkan barang menyarankan kita bertemu disini?"tanya vincent
"Ku pikir,dia berpikir tempat ramai lebih aman"jawab hyunya
"Tapi hyung..."panggil vincent
"Apa"jawabnya
"Ini seberapa besar kau menetapkan bayaran?tanya vincent
"Wae"tanya hyungnya balikVincent mengarahkan kaca matanya pada pria tambun berjas yang duduk diruang tunggu stasiun juga pada pria lain yang berdiri berseberangan dengan pria tambun tapi masih dalam jarak dekat.
Mereka memakai stelan yang sama dengan earpiece ditelinga masing-masing."Mereka siapa?polisi?"tanya vincent
Hah
Vincent menghela nafas lalu mengeluh"Aku rasa sudah masuk perangkap sendiri"ucap vincent
"Mereka bukan polisi.kalau polisi mereka tidak punya anggaran untuk melengkapi personilnya dengan alat-alat mahal seperti earpiece mereka"ujar hyungnya.
"Jadi berapa tarifnya?" Ujar vincent
"328.700 won per biji"jawab hyungnya vincent
"Bukan itu yang aku tanyakan hyung,tapi berapa besar tarif yang kau kenakan untuk tugas ini"tanya vincent malas"1jt won"jawabnya
Vincent berbalik arah
"Tidak jadi,aku tidak ingin melakukan kerja ini"kata vincent
"Yang sebelumnya juga sedikit"tambah vincent lagi
"1jt seorang ditambah 1jt kalau barangnya asli"ujar hyungnyaHah
Vincent menghela nafas menuruni tangga berjalan menuju pria gemuk dan duduk disebelahnya sambil sengaja melihat gambar wanita seksi yang berbikini.
Pria gemuk pun tertarik untuk ikut melihat tanpa disadari hp pria gemuk itu sudah diambil dari saku jas dan memasukan kode-kode untuk menghubungkan dengan hyungnya.
Setelah selesai vincent memasukan kembali hp kesaku jas dan kemudian berdiri meninggalkan pria tadi.
"Aku sudah mengirim kode padamu sekarang tugasmu hyung"ujar vincent
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Protect The Bos
Actionkarena sebuah misi terungkapnya rahasia kehidupan yang selama ini tidak diketahaui