CHAPTER 1

160 4 1
                                    

Vote and comment please

---------

*

Katniss berjalan menyusuri kota New york. Matanya mencari cari lowongan pekerjaan. Dari pagi hingga petang hari dia belum pulang kerumah sama sekali karna dia masih terus sibuk mencari pekerjaan untuk membayar hutang orang tuanya yang cukup besar. Katniss Mellark nama nya. Mempunyai Paras cantik nan anggung hingga kalangan para pria tergila gila untuk menjadi pendamping hidupnya. Tapi sayang nya Katniss terlahir dari keluarga yang tidak mampu. Katniss mempunyai satu orang adik bernama William Mellark. Dipanggil nya liam. Liam yang baru berumur 5 tahun.

*

" kemana lagi aku harus mencari pekerjaan ?? " Katniss mengeluh pada dirinya sendiri. Dia sungguh lelah. Berjalan kesana kemari mencari lowongan pekerjaan. Katniss duduk di dekat halte bus sambil melihat jam yang berada di tangan kirinya. Jam sudah menunjukkan pukul 4 Sore. Katniss pun memutuskan untuk pulang kerumah daripada dia akan pingsan dijalanan.

Setiba dirumah, Liam menyambut katniss dengan pelukan hangat. Katniss mencium puncak kepala liam lembut lalu berjalan menuju ruang tengah. Melihat Tiana ( Bunda nya)  yang sedang sibuk dengan  televisi. Tiana mendongak ke atas, menampilkan senyuman hangat nya pada Katniss.

" kau sudah pulang ternyata...Bagaimana ? Kau dapat pekerjaan ?" Tanya Tiana sebari menggeser duduknya agar Katniss bisa duduk tepat disebelah Tiana. Sebelum menjawab pertanyaan ibunya, Katniss duduk terlebih dahulu.
" Hmm ya seperti itulah, aku belum mendapatkan pekerjaan. Tapi jangan khawatir aku akan segera mendapatkannya." Katniss tersenyum pada ibu nya. Dan ingin pergi ke kamarnya untuk mandi tapi langkahnya terhenti pada saat suara Tiana memanggilnya.

" Ada yang perlu kita bicarakan."

Katniss kembali duduk, memasang tampang penasarannya. Sebelum memulai pembicaraan Tiana menyuruh Liam untuk segera pergi ke kamarnya. Setelah itu Tiana memulai berbicara. Katniss menggeliat tidak nyaman karna terus menunggu apa yang akan dibicarakan.

"Ini semua tentang kehidupanmu,katniss."

"Ada apa dengan kehidupanku??"

Tanya katniss tidak sabaran

"Kau tahu kan bahwa ayahmu mempunyai utang di keluarga Parker??"

Katniss mengangguk tegas. Jantungnya berdegup kencang, merasa tidak enak apa yang selanjutnya dibicarakan.

"Kau akan menikah dengan anaknya."

"Apa ?! "

Pekik katniss. Matanya terbuka lebar. Tidak percaya dengan apa yang baru saja di katakan oleh ibunya. Katniss terdiam masih dengan ekspresi terkejutnya. Kepalanya menggeleng cepat. Tanpa buang waktu Katniss menolak apa yang dikatakan ibunya. Katniss sama sekali tidak mengenal keluarga parker. Lebih baik mencari pekerjaan walaupun merasa sangat letih daripada menikah secara terpaksa. Itu hanya membuat Tekanan bantin. Bagaimana jika pria itu kejam??

"Tidak !! Aku tidak mau menikah dengannya !! Lebih baik aku mencari pekerjaan saja daripada menikah dengannya. Aku tidak mau."

"Jika kau tidak menikah dengannya, dimana kita akan tinggal ?! Kau tahu, rumah kita hampir saja di ambil alih oleh mereka,Katniss..."

"Aku akan mencari rumah untuk tinggal. Secepat mungkin."

"Dan kau pikir, kau mempunyai uang,hah ?! "

Katniss terdiam. Dia memang tidak mempunyai uang sama sekali. Untuk makan sehari hari saja susah. Tapi dia tidak menyerah begitu saja. Dia akan tetap mencari pekerjaan. Katniss menggelengkan kepalanya untuk kedua kalinya. Tiana mendengus kesal, merasa bingung apa yang harus dia lakukan agar anak nya mau menikah dengan pengusaha terkenal.

"Pikirkan kehidupan kami dan juga dirimu,katniss...Ibu mohon."

"Aku tidak mengenalnya."

"Maka besok kau akan bertemu dengan calon suamimu."

"Secepat itu kah?"

Tiana mengangguk pelan sebari tersenyum. Katniss tidak bisa berbicara lagi. Pertama dia juga memikirkan bagaimana kehidupan keluarganya. Kedua dia akan menerima tawaran ibu nya walaupun sangat terpaksa. Sangat terpaksa sekali. Katniss pamit kepada ibu nya untuk mandi.

Katniss's POV

Aku melemparkan tubuhku ke ranjang. Memikirkan bagaimana calon suamiku nanti. Jika bukan kara hutang maka aku tidak akan menikah dengan pria yang bernama daniel itu. Aku mengambil ponsel yang terletak di sampingku. Melihat nama Peter, Pria yang aku cintai selama ini.

From peter :

Esok petang aku akan menjemputmu. Aku akan mengajakmu ke tempat rahasia. Kau akan suka ini.

Kedua sudut bibirku terangkat keatas. Tanganku mulai sibuk membalas pesannya. Tapi aku teringat sesuatu bahwa besok hari aku akan diperkenalkan oleh calon suamiku. Aku ingin memberi tahu peter tapi aku takut dia akan membenciku. Ya tuhan kenapa ini rumit sekali..
Semoga besok akan berjalan lancar. Dan kuharap pria itu tertarik denganku yaa walaupun aku tidak akan pernah menyukainya. Tidak akan.

Bersambung...


Cerita pertama gua udah finish yeyy.. jangan lupa vote yaa . Maaf kalau kurang seru tapi gua janji bakalan bikin yg lebih menarik.

Married With(OUT) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang