Aku penulis baru, aku belom ngerasa pantes di sebut author hehe, tapi cerita yang aku buat ini murni dari otak aku, ga ada niat sama sekali buat plagiat, tapi kalo emang mungkin ceritanya mirip sama ff yang pernah kalian baca mohon di maafkan yah, tapi sekali lagi aku jujur ga plagiat sama sekali, terima kasih buat kalian yang mau baca :) ... check it out
Silahkan membaca,
Malam ini dengan perasaan gembira ku langkahkan kaki menuju restoran yang sudah kami sepakati, aku bahkan datang lebih cepat satu jam sebelum kami bertemu, ketika sampai aku langsung masuk ke restoran dan disambut baik oleh pelayan lalu pelayan tersebut menanyakan atas pesanan siapa, kemudian aku menjawab 'atas namaku dan nama kekasih ku', lalu pelayan itu mengantarku ke tempat yg sudah di pesan kekasihku, aku kemudian duduk dan pelayan tersebut memberikan buku menu, aku menjawab sopan 'nanti saja', tapi aku meminta air putih sambil menunggu kedatangan kekasihku.
Aku sudah datang dari pukul 6 sore, dan sekarang waktu menunjukkan pukul 9.50 malam, sebelumnya para pelayan bergantian bertanya kepadaku apakah aku sudah ingin memesan, tapi aku kembali menolak, sampai akhirnya waktu menunjukan pukul 10 malam, pelayan itu kembali menghampiriku.
"Maaf nona, ini sudah pukul 10 malam dan restoran kami akan segera tutup,"
"Ahh iya maaf jika aku merepotkan dan tidak memesan apa-apa sebelumnya,"
Pelayan itu hanya menjawab dengan senyuman, lalu aku menarik nafas cukup panjang kemudian ku hembuskan kembali, aku berdiri dan pelayan itu masih setia di hadapanku.
"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi, tapi maaf sebelumnya apa aku harus membayar pesanan ini,"
"Tidak perlu nona, karena nona hanya pesan air putih saja dan untuk booking tempat ketika kekasih anda memesan itu sudah di bayar,"
"Baiklah jika seperti itu, aku akan pergi dan terima kasih atas pelayanan sebelumnya, dan aku mohon maaf kembali karena aku tidak memesan apapun,"
"Iya nona tidak apa-apa, apa nona mau di pesankan taksi lagipula ini sudah malam dan tidak mungkin nona pergi sendiri dengan naik bus karena jam segini pun bus sudah tidak beroperasi,"
"Tidak perlu, restoran ini kan dekat dengan sungai han, aku akan kesana sebentar lalu setelahnya aku akan pulang, terima kasih atas tawarannya,"
Pelayan tersebut menjawab dengan senyuman dan membungkuk hormat, aku kemudian berdiri dan segera keluar dari restoran.
Setelah keluar dari restoran aku berjalan menuju sungai han, ketika sampai aku duduk di salah satu bangku yang ada disana, kemudian menangis tanpa memperhatikan keadaan sekitar, yang aku inginkan saat ini hanya menangis dan menangis.
Kemudian aku merogoh ponselku yang ada di dalam tas dan menatap ponselku dimana lock screenya ada fotoku dan kekasihku, di foto itu dia sedang memelukku dari belakang dan mencoba untuk mencium pipiku, aku tersenyum melihatnya, aku jadi kembali teringat dengan kejadian hari ini, aku sungguh lelah mungkin ini sudah hampir ke sekian kalinya dia tidak menepati janji untuk pergi atau makan malam denganku.
Kekasihku itu adalah Kim Taehyung, dia pembisnis muda yang sekarang cukup sukses, aku mengenalnya ketika kami kuliah, dia senior satu tahun di atasku, seiring berjalannya waktu aku mengenalnya di tahun kedua kedekatan kami dia memintaku untuk menjadi kekasihnya, dan aku pun setuju, karena memang aku menyukainya sejak lama.
Dan hari ini sebenarnya hari jadi kami yg ke empat tahun, aku menjadi kekasih Kim Taehyung ketika masa kuliahku sudah memasuki tahun ketiga, dan Taehyung di akhir tahun kuliahnya, kemudian dia lulus dan bekerja di perusahaan Ayahnya, aku yang saat ini sedang kuliah akhir lagi sibuk-sibuknya untuk mempersiapkan skripsi, sebenarnya aku seharusnya sudah lulus sejak tahun kemarin tapi karna ada kejadian buruk menimpaku jadi aku cuti kuliah selama satu tahun.