Tiga

608 13 0
                                    

"beneran kamu gamau gua anterin"

"sama aku juga kamu gamau"

"iya masa kamu gamau"

"dari semua orang ini, ga ada yang kamu pilih buat anterin kamu"

"maaf aku ga bisa, lagian aku bisa sendiri ko"ujar Claudia

Tapi mereka semuah masih tetap memaksa Claudia untuk pulang bareng

"stooppp, kalian jangan ganggu Claudia, dia bilang gamau ya gamau" dengan tegas dan terbakar api cemburu

"eh lu" mendorok bahu dongtae "urusin aja pacar lu jangan ikut campur dah"

"ehh, slow dong broo, itu si pasti gua urusin" ucap acuh dongtae

Ada dua cewe yang tersakiti Mio yang hanya bisa melihat dan tak bisa mendengar omongan mereka,
dan Claudia yang mendengar hal tersebut.
Dan Claudia langsung pergi tak memperdulikan apapun dia merasa sakit sangat sakit...

"heeyy kamu mau kemana" koor mereka dan hanya bisa menatap kepergian Claudia

"gara-gara lu si dia jadi pergi"

"lu tau ga" dongtae yang ingin memogem orang tersebut terhenti oleh tangan seseorang

"kenapa kamu hentikan" melirik Mio

"udah jngan berantem, kita jangan langsung pulang ya, gimana kalo ke taman dulu ketempat biasa" tersenyum manis meski dihatinya ada kesakitan

Melirik mio "yaudah ayoo sayang" dan sebelum pergi Dongtae melirik orang-orang tersebut dengan sinis

Sepanjang perjalanan Mio terus memeluk erat Dongtae, Mio tidak mau jika dongtae bersama cewe laen pokoknya dia harus menjadi milik gua

"syang udah nyampe, masa dari tadi meluk mulu" ujar dongtae

"hehehe" cengengesa "emang kamu gamau aku peluk apa" merajuk Mio

"ehmm gemesnya pacarku ini hehe" mengusap kepala

"yaudah kita duduk yuu disana syang" ujar mio

Mio bersemangat berjalan dan berlari kecil sedengakan dongtae jalan biasa saja dan melihat tingkah mio sepwrti anak kecil

"cepet syang sini" menepuk tempat duduk disebelahnya "duduk"

"hehe semangat banget si syang"

"hehehe iya dong"

Mio menyenderkan kepala di bahu dongtae

"syang walaupun kita udah sering kesini, tapi tempat ini bagus cantik dan ga ngebosenin ya" Mio mengucapkan nya ada guratan kesakitan

Dan dongtae peka terhadap topik yang Mio Ucapkan

"ehmm iya, syang maafin aku ya, walaupun ada orang dari masa laluku, tapi aku memilih kamu yang sekarang, dan aku akan mempertahani kamu" menggenggam tangan Mio walaupun Dongtae munafik dia tidak mau menyakiti mio meski rasa cintanya bukan untuk Mio

Melirik dongtae "iya syang, aku percaya ko sama kamu" jeda "dan aku cinta banget sama kamu"

Cupp

Mio mencium pipi Dongtae

"bandel ya sekarang pacar aku" menyentil jidat mio

"hehehe gapapa pacar aku ini" jeda "syang tutup dah mata kamu"

"buat apa syang"

"tutup aja"

Dongtae menutup mata, Mio melihat di depanya terpesona walaupun Mio dan dongtae sudah pacaran 2 tahun tapi dia selalu terpesona oleh pahatan wajah yang sangat tampan.
Mio mendekatkan wajahnya dan memeramkan mata

Cinta Segi TigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang