Part 1

11 4 0
                                    

Anindya POV

"Kak" Panggil Ika, adikku.

"Apa?"

"Ayo, mama udah manggil suruh makan siang." Jawab Ika.

"Iya, aku ke bawah" Jawabku dari atas.

Kemarin kata mama mau ke Indonesia, tapi kapan? Aku sudah 11 tahun nggak kesana, semenjak aku kelas 1. Aku pindah ke NYC, karena mama ada pekerjaan di NYC. Aku harus berpisah dengan teman-temanku. Khususnya dua sahabatku, Devan dan Tya.

NYC, 12:00 am

"Hai, how are you? Mukamu muram banget?" Tanya mama.

"Gapapa kok" jawabku singkat.

"Makan dulu, nih. Mama bikinin steak" kata mama sambil menyuguhkan makanan yang ia masak.

"Mama gak bisa masak nasi goreng?" tanyaku.

"Ehm... Bisa, cuman nggak seenak dulu." jawab mama.

"Mama, Ika mau ke Indonesia." sela adikku.

"Besok, mungkin." jawab mama senang.

"Beneran?" tanyaku.

"Iya, nak. Mama ada proyek di Jakarta." jelas mama.

"Ntar pindah lagi kesini, bosen." jawabku datar.

'Drrrt' HPku bunyi. Nomor luar negeri. Kayaknya dari London deh.

"Hello? Who is this?"

"Are you Anin? Anindya?"

"Yes"

"Hey! I'm Devan, Devandra. Masa lupa sama sahabat sendiri?."

"Devan?! Heyyo cuy, lama gak ketemu."

"Iya lah. 11 tahun nggak ketemu."

"Besok aku ke Indonesia, cuy. When you?"

"Maybe next week, or tomorrow."

"Ealah, napa pake 'next week' kelamaan!!"

"Yha.. Gimana lagi."

"Oke lah, see you in Jakarta."

"Too"

Aku mematikan HPku, lalu mama bertanya. "Siapa tadi?"

"Devan, dari London."jawabku.

"Kak Devan ya?" tanya Ika.

"Iya, kangen?"

"Yeah, of course." jawab Ika lantang.

"Gak kangen kak Anin?" godaku.

"Kak, kan kita sering ketemu. Tiap hari malah." jawabnya.

"Iya,ya."

Selesai makan, aku segera naik ke atas. Aku membawa beberapa pakaian dan perlengkapan lainnya untuk pulang ke Indonesia.

"Ah, gak usah bawa banyak- banyak. Kan bisa beli disana. Ambil uang aja deh." gumamku.

Setelah menyiapkan semuanya, aku segera turun ke bawah.

"Ma, aku mau ke ATM ya, mau ambil uang." pamitku.

"Be careful, yeah" jawab mama.

"Iya." jawabku singkat.

Aku berjalan kaki menyusuri trotoar. Akhirnya sampai juga di ATM. Aku hanya mengambil uang sebesar 1.500.000,- (dalam Rp). Aku memasukannya ke dompetku.

"Saldonya tinggal 200.000,-(dalam Rp) yha.." gumamku.

"Excuse me , what's done?" tanya seorang bapak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Wonders GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang