Prolog

22 0 0
                                    

Ashiva POV

Terlihat banyak siswa sedang berkumpul di jalan yang akan ku lewati. Siswa yang dididik di Pusat Pendidikan Kesehatan TNI AD sebelum nantinya diberangkatkan untuk mengabdi di daerah perbatasan, terpencil, nan pelosok Indonesia. Sejengkal demi sejengkal ku berjalan, hingga beberapa meter lagi sampai di ruang kelas yang kata seniorku tadi kalau tidak salah bernama "Parkit". Pun rasanya debaran jantung ini kian cepat. Kian keras. Aku was-was, takut suara ini terdengar keras hingga ke telinga kakak cantik yang berjalan di pinggirku ini, Kak Limah.

"Shi, aku duluan ya, sepertinya kelas akan dimulai. Aku soalnya harus ngatur kelas dulu. Nanti di depan belok aja ke kiri. Sampai tuh di sana, langsung masuk saja yaakk!" bilang Kak Limah sambil berlari kecil meninggalkanku.

"Sippo kak", jawabku yang harap-harap cemas.

Cemas? Mungkin grogi. Karena sebentar lagi aku akan bertemu dengannya. Lebih tepatnya pertemuan kedua setelah dia masuk masa pelatihan di tempat ini.

"Dit, gimana kabarmu?" ucapku kepada angin semilir yang kuharap bisa menyampaikan kepada sosok manusia yang memiliki tempat special di hatiku.

"Sadar Shiva! Fokus! Kamu kesini untuk urusan kerjaan bukan yang lain".

Aku segera mempercepat langkahku. Sesaat ketika sudah di depan pintu, aku menarik nafas dalam, berharap semua akan baik-baik saja, menyiapkan hati ketika ada hal-hal tak terduga terjadi.

Gagang pintu kuputar perlahan dan pemandangan setelahnya seakan membuat waktu terhenti, mataku beradu pandang dengan matanya, mata manusia gegap tinggi dengan rambut yang sudah dipangkas habis itu. Lagi-lagi dia selalu bisa membuatku terpesona. Sorot mata yang tajam tanpa senyum itu, ditambah balutan baju hitam putih yang melekat pas di tubuhnya, menambah rangking ketampanannya.

Sekejap semua berlalu begitu saja saat Kak Limah melambaikan tangannya. Mengkodeku untuk segera duduk di tempat yang sudah disiapkannya. Aku kaget. Entah ini ada unsur kesengajaan atau tidak. Ya, posisi tempat duduk ini akan membuatku selama 2 jaman dapat membau wangi seorang Radithya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 04, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rasa yang (Tak) SampaiWhere stories live. Discover now