Pada pagi hari ini tepatnya di desa Tongyeong sudah ramai dihampiri oleh turis-turis dari mancanegara termasuk juga Jungkook. Jungkook turun dari kendaraannya, karena itu masih sangat pagi, Jungkook pun menyempatkan diri untuk singgah di pasar lokal yang tidak jauh keberadaan dari tempatnya berhenti.
Dari arah yang berlawanan terlihat seorang gadis yang sangat terburu-buru. Kedua tangannya menenteng 2 buah kantong besar berisikan sayuran. sayur-sayuran itu akan dijual kembali namun setelah di olah menjadi makanan yang terasa sedap di lidah tentunya. Gadis dengan surai pendek itu bernama Eunha. Hari ini Eunha bangun agak kesiangan dari hari biasanya. Web drama bertemakan action membuatnya bergadang semalaman.
Eunha turut membantu meracik sebuah makanan tepatnya di caffe sekaligus restoran milik sang bibi dan lokasinya tidak jauh dari pasar lokal yang ada di Tongyeong.
Eunha yang pada saat itu sangat terburu-buru sampai tidak sengaja menabrak seorang pria, ternyata pria itu adalah Jungkook. Jungkook memandangi Eunha tanpa berkedip membuat gadis Jung menjadi risih, Eunha pun melanjutkan perjalanan nya dengan meninggalkan pria yang sangat aneh menurutnya. Jungkook bahkan masih saja memandang si muda Jung meskipun punggung gadis itu mulai menjauh. Dasar pria!
Tapi tak disangka ternyata Jungkook mengikuti Eunha tanpa sepengetahuan gadis itu, tetapi sayangnya Jungkook kehilangan jejak Eunha sebab ponsel yang berada di sakunya berdering. Setelah menutup sambungan telepon tiba-tiba saja perut Jungkook mengeluarkan bunyi. Ini saat-saat yang sering terjadi dimana perut pun tidak bisa diajak kerjasama karena penghuni perut pemuda Jeon sudah mulai mendemo tuannya. Jungkook berbalik menuju mobilnya yang terletak entah dimana, pesona gadis Jung membuatnya tak ingat dunia.
Melihat sebuah caffe diseberang sana membuat Jungkook segera menjalankan kendaraan beroda empat miliknya menuju caffe tersebut. Sampai, akhirnya Jungkook melangkah masuk setelah memparkirkan mobilnya terlebih dahulu. Tanpa disengaja Jungkook memandang seorang gadis yang tidak asing baginya di caffe ini. Ternyata di caffe tersebut ada Eunha yang sedang melayani seseorang. Jungkook pun terus memandangi Eunha. Hingga tanpa disadari Eunha melangkah mendekat ke arah Jungkook. Jangan lupakan buku menu yang Eunha bawa.
"Permisi, mau pesan apa tuan?" tanya Eunha sambil menyodorkan menu makanan kepada Jungkook
Jungkook mematung. Tak sia-sia ia mampir kemari. Suara perutnya beberapa saat yang lalu mampu membuatnya bertemu dengan seorang gadis yang sempat ia incar. Satu pesona yang Jungkook dapatkan, gadis ini benar- benar indah!
" Maaf, mau pesan apa tuan?" Eunha mengibaskan tangannya di depan wajah Jungkook. Eunha ingat betul jikalau pria ini merupakan pria aneh yang ia temui sebelumnya.
" Saya mau pesan sepasang cicin " tanpa sadar Jungkook berkata, terlihat seperti mengigau dengan mata terbuka.
" Di sini bukan toko emas tapi tempat menikmati minuman dan makanan, jika anda ingin membeli cincin segeralah keluar dari sini dan cari saja cincinnya di toko emas di luar sana." terang Eunha yang agak sedikit risih dengan jawaban Jungkook.
Selang beberapa detik dengan rasa yang tidak bersalah Jungkook pun berbicara lagi.
" Saya ingin melamarmu dan menikahimu" tanpa ragu jungkook berkata seperti itu.
Pernyataan berani Jungkook membuat Eunha tersentak kaget. Dipandangnya wajah Jungkook lekat-lekat, menurutnya Jungkook tak terlalu buruk. Pria ini tampan sih tapi bagaimana bisa Eunha menerima lamaran itu sementara mereka belum saling mengenal?
Dia memang aneh tetapi sangat jarang ku temukan ada pria tampan yang langsung melamar ku kurang dari 24 jam kami saling mengenal.
Momen seperti ini sangat jarang sekali ditemukan, sebab tak semua pertemuan itu berujung ke pelaminan.
Jungkook dengan wajah santainya pun melanjutkan perkataannya yang semakin membuat Eunha menjadi tak karuan dan membuat sudut-sudut pipinya memerah dengan seketika.
" Ayo kita kerumahmu sekarang, aku akan berbicara kepada orang tuamu dan menentukan tanggal pernikahan kita " Jungkook berkata seolah-olah mereka sudah kenal lebih lama. Bibir Eunha terbuka sedikit, pria ini bukan pasien rumah sakit jiwa yang menghilang kan?
Eunha yang sedari tadi hanya terdiam pun angkat bicara
"Apakah kau tidak bercanda dengan perkataanmu tuan, kau sudah seperti orang yang sedang mengigau di pagi hari saja" jawab Eunha dengan nada yang sedikit tinggi
Jungkook memandangi Eunha sembari merogoh saku coatnya lalu mendapati dua buah sarung tangan, digunakannya sarung tangan tersebut kemudian meraih tangan Eunha dan menariknya pelan keluar caffe. Eunha yang masih tidak percaya hanya pasrah ketika Jungkook menariknya keluar caffe, ini bukan mimpi kan? tanya Eunha membatin.
Di dalam mobil yang dikendarai oleh si pria aneh menurut Eunha tadi sudah berganti menjadi pria tampan yang sangat dikaguminya. Di dalam mobil mereka berdua tidak saling bicara melainkan hanya memandang satu sama lain karena akan kekaguman diri masing-masing.
" Siapa nama anda?" tanya Eunha kepada Jungkook yang sedang fokus menyetir.
"Jungkook, Jeon Jungkook, bagaimana denganmu yeppeuda yeoja?"
"Anda bisa memanggil saya Eunha." jawab Eunha agak gugup. Kalimat terakhir Jungkook sungguh membuatnya berdebar bukan main.
"Nama yang indah sama seperti orangnya."
Refleks Eunha menyentuh wajahnya yg mulai memanas. Ya ampun pipinya bersemu lagi!
Eunha belum terlalu mengenal pria Jeon namun entah mengapa pria itu mampu menghadirkan warna merah muda pada pipi Eunha dengan mudah.
***
"Ibu, saya ingin menikahi Eunha."
Ny.Jung, ibu Eunha ternganga tidak menyangka melihat seorang pria yang duduk di hadapannya saat ini. Bukan karena wajah tampannya melainkan pernyataan yang baru saja ia katakan.
"Apakah kamu sudah mengenal Eunha lebih dalam?" tanya Ny.Jung seraya menatap Jungkook dengan sorot mata ingin tahu.
"Saya mengenal Eunha ketika kami tidak sengaja bertabrakan, sesingkat itu memang pertemuan kami tapi saya yakin bahwa Eunha memang pantas menjadi isteri saya" Jungkook menjawab pertanyaan dari Ny.Jung setelah menegak air putih dari gelas.
"Dari mana kamu berasal? sepertinya ini pertama kalinya saya melihatmu di desa ini" tanya Ny.Jung penasaran
"Saya memang bukan berasal dari desa ini, tapi saya berasal dari kota Seoul. Ini pertama kalinya saya datang di desa ini untuk melihat keindahan alamnya tetapi bukan keindahan alam yang saya dapatkan melainkan keindahan Eunha yang memikat hati sehingga saya akan merasa berdosa jika tidak menikahinya" terang Jungkook yakin. Maniknya memperhatikan Eunha yang sedang duduk disamping Ny.Jung. Gadis Jung hanya menunduk malu.
"Apakah kamu serius untuk menikahi anakku, jika kamu serius menikahi anakku kau harus berjanji untuk selalu menjaganya dan jangan pernah membuatnya bersedih" terang Ny.Jung pasrah
"Saya serius untuk menikahi Eunha, saya punya usul jika besok kami akan menikah dan saya akan membawa Eunha ke Seoul. Soal persyaratan yang ibu berikan tenang saja saya akan selalu menjaga Eunha." Jawab Jungkook menyakini Ny.Jung
"Baiklah kalau begitu, tetapi apakah tidak terlalu cepat untukmu menikahi Eunha? Apakah kamu tidak ingin mengenal Eunha lebih dalam?" Ny.Jung menyanggah lagi, wanita paruh baya ini hanya tidak ingin kehilangan anak kesayangannya gara-gara menyerahkan putrinya pada pria yang salah. Semuanya terjadi begitu cepat sehingga Ny.Jung merasa tak rela jika menyetujui lamaran Jungkook.
Akankah aku bisa menyakinkan Ny.Jung dan menikahi Eunha, entahlah tapi aku akan memperjuangkan Eunha dan aku harus menikah dengan Eunha, aku tidak ingin melepaskan keindahan yang telah aku dapatkan hanya karena ibunya
.
.
.
.
Chap ini bagaimana?
Next gak nih heheheh
Votenya tolong yah!
Komennya jgn lupa juga:))
See you next chap!
Thanks buat yg udh votmen di prolog hehe. 💛💛💛💛💛Maaf ya mungkin setelah ini upnya agak lama karena ini sudah memasuki waktu saya untuk fokus belajar😄