Butir-butir peluh mulai mengucur dari dahi gadis yang tengah disibukan dengan persiapan pernikahannya. Dengan hwalot, baju pengantin putri raja, Seol terus berlatih untuk upacara pernikahan kerajaan. Ia harus menyesuaikan diri dengan pakaian istimewa yang dibuat dari sutra itu namun Seol masih berulang kali terjatuh saat prosesi pemberian salam, saking beratnya pakaian yang ia kenakan.
Yoora yang sudah pasti mendampinginya berulang kali menyeka peluh dari paras Seol. Dayang pribadi Seol itu juga terus menyemangatinya saat Seol mulai mengeluh dan ingin menghentikan latihan. Seperti saat ini, "Himnae-yo Gongju-mama (Semangat Tuan Putri), pernikahan ini hanyalah awal dari kehidupan anda kedepan."
Seol menghela nafas berat mendengar kata-kata bijak dari Yoora. Namun siapa yang menyangka prosesi pernikahan kerajaan akan sepanjang dan semelelahkan ini. Seol masih berada dalam tahap persiapan namun rasanya ia ingin menyudahi apa yang ia lakukan.
Kini agenda harian Seol berkisar antara pelatihan upacara pernikahan, kelas tentang kehidupan pernikahan dan perawatan untuk pengantin. Untungnya persiapan pernikahannya dimulai bertepatan dengan libur musim dingin, sehingga ia tak perlu mengambil cuti kuliah untuk mempersiapkan acara besar dalam hidupnya ini. Namun konsekuensi lainnya adalah Seol harus merelakan hari libur yang biasanya ia gunakan untuk berjalan-jalan di pantai direnggut.
Ingatannya akan libur musim dingin, mengingatkannya akan liburan musim sebelumnya yang ia habiskan bersama Yoon Doojoon. Bukan dengan bersenang-senang namun dengan kerja part time sebagai assisten pria itu. Pria itu, tak bisa dipungkiri ada rasa rindu akan saat-saat Seol bersama dengannya.
"Saat penentuan tanggal pernikahan, apa kami boleh bertemu?" Seol bahkan tak lagi melihat wajah tunangannya semenjak pertemuan kedua keluarga. Pria itu bahkan tak menghubunginya sama sekali atau mungkin pria itu menghubunginya namun Seol terpaksa mengabaikannya karena kegiatan yang sedang ia lakukan.
"Setelah pertemuan dua keluarga dan lamaran, Putri akan bertemu Doojoon doryeonim (tuan muda) saat upacara pernikahan."
"Heol!" gersah Seol menyadari masih lama ia akan bertemu dengan pria itu. Namun mengingat mereka akan bertemu dengan status baru sebagai sepasang suami istri membuat senyum mengembang di parasnya.
"Putri Mahkota tiba!"
Seol langsung berdiri menyambut kakak iparnya yang sengaja kembali di tengah tugasnya sebagai relawan anak terlantar di berbagai negara. "Eonni!!" Seol berlari memeluk kakak iparnya itu penuh kerinduan.
"Aigoo uri maknae (adik bungsuku)," Putri Mahkota Shin, kakak ipar Seol, menyambut pelukan Seol.
"Eonni wae yeogi-isseo (kakak kenapa di sini)?" bingung Seol. Mungkin sudah dua tahun semenjak pertemuan terakhir mereka. Sebagai putri mahkota Shin Haneul, nama asli pendamping Putra Mahkota Hwon, selalu mendukung kakaknya dengan caranya sendiri. Jika ratu dengan senantiasa berada di sisi raja, kakak iparnya itu lebih memilih berbagi tugas dengan suaminya. Selama dua tahun ini Haneul sibuk berkeliling dunia dalam misi sosialnya membantu wanita dan anak-anak terlantar.
Garis muka cantik dari Haneul berubah cemberut ketika mendengar pertanyaan Seol. "Kau tak suka melihatku di sini?" tuduh Haneul di tengah sandiwaranya.
"Bukan seperti itu..." ralat Seol cepat.
"Kau sedang berlatih dengan ini?" tanya Haneul seraya melihat baju pengantin tradisional yang Seol kenakan. Melihat ekspresi tak suka dari Seol, Haneul langsung mengalihkan pembicaraan, "Tak apa, aku juga pernah mengalaminya, bahkan lebih melelahkan dari persiapan yang kalian lakukan. Tapi dimana calon suamimu? Dia tak menemanimu? Kalian tak berlatih bersama?"
![](https://img.wattpad.com/cover/141286587-288-k996183.jpg)
YOU ARE READING
The Royal Wedding
FanfictionI'm a Princess, remember that - Lee Seol For me, you're just my everything - Yoon Doojon