Setelah kejadian yang menimpaku di sekolah dasar dulu, aku sudah tidak pernah lagi mengalami kejadian-kejadian mistis lainnya, sudah tidak pernah lagi membahas atau bahkan melihat "sosok" misterius lagi. Itu terakhir kalinya aku melihat "sosok" misterius di hidupku.
Aku yang sekarang, sudah menduduki kelas dua di Sekolah Menengah Pertama di kota ku.
Suatu ketika, ibuku pernah bercerita tentang adanya "sosok" wanita tua menyeramkan, yang saat itu sedang menjadi perbincangan hangat di kampung kelahiran ibuku itu atau lebih tepatnya dirumah nenekku.
Ibuku bercerita tentang "sosok" tersebut yang sering mengganggu para tetangga atau para pelanggan warung kedai kopi dan pemilik warung yang berada tepat disebelah rumah nenekku.
Aku yang hampir setiap weekend sering berkunjung kerumah nenekku itu, tidak pernah sekalipun melihat "sosok" tersebut dan ini pertama kalinya aku mendengar adanya "sosok" tersebut di sebelah rumah nenekku.
Ketika ibuku bercerita tentang "sosok" tersebut, yang muncul dibenakku pertama kali bukanlah rasa takut, seperti pertama kali aku melihat hantu berjubah merah itu, melainkan yang muncul pertama kali adalah rasa penasaran.
Terlepas dari kejadian beberapa tahun yang lalu, hal ini justru membuatku semakin penasaran dan semakin ingin melihat "sosok" tersebut. Aku berencana ketika nanti mengunjungi rumah nenekku, aku harus menemui dan melihat sosok yang berada disebelah rumah nenekku ini.
Rumah nenekku ini masih berada di daerah pedesaan, jadi bisa dipastikan bahwa masih terdapat banyak sekali sawah, pepohonan dan tanah kosong yang ditumbuhi semak-semak di samping pekarangan rumah para tetangga.
Rumah ibuku dan rumah nenekku ini terbilang dekat, hanya memakan waktu satu setengah jam saja perjalanan, itulah mengapa aku sekeluarga sering sekali mengunjungi rumah nenekku ini hampir setiap weekend.
Rumah nenekku ini tidak bersebelahan dengan rumah tentangga, melainkan bersebelahan dengan sepetak tanah kosong yang di tengahnya hanya berisikan pepohonan pisang, semak belukar dan juga sebuah sumur tua yang sudah tidak terawat.
***
Saat waktu itu tiba, dimana aku berkunjung kerumah nenekku ini, dengan perasaan yang mengebu-ngebu aku ingin sekali melihat "sosok" wanita yang sering diceritakan ibuku, seperti tidak ada rasa kapok setelah dulu aku sempat sangat ketakutan melihat wanita berjubah merah itu.
Sesekali aku membayangkan bagaimana wujud dari "sosok" yang diceritakan ibuku itu, apakah dia lebih menyeramkan dari yang pernah aku temui dulu seperti wanita berjubah merah atau mungkin sebaliknya.
Waktu menunjukkan pukul tiga lebih lima belas menit, tepat sore hari aku tiba di rumah nenek. Setibanya dirumah nenek, aku langsung pergi menuju pekarangan yang berada tepat disamping rumah nenekku itu.
Ketika aku mengunjungi tempat tersebut yang ada hanyalah warung kopi kecil yang sedang tutup waktu itu, serta sebuah sumur tua yang kotor dan sudah tidak terurus berada tepat diujung pekarangan.
Aku menatap kearah sumur tua itu dengan perasaan yang bisa dibilang tidak nyaman sama sekali. Seperti ada seseorang yang memperhatikanku dari arah yang aku sendiri tidak tahu pasti.
"Nanti, aku pasti akan menemuimu" ucapku dalam hati, dibarengi dengan aku kembali ke dalam rumah sembari menunggu waktu malam tiba.
Langit senja sudah reda, menandakan waktu sore telah berganti malam, tibalah saatnya aku ingin menemui "sosok" tersebut.
Waktu menunjukkan sekitar pukul tujuh lebih tiga puluh malam, aku segera keluar rumah menuju depan pekarangan rumah nenek, tidak ada apa-apa, hanya terdapat beberapa motor dan orang yang lalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Dibalik Mata Batin
HorrorDi dalam cerita ini mengisahkan tentang seseorang bernama Dhamon yang ingin sekali membuka kedua mata batinnya. Berdasarkan dari kisah nyata yang bertujuan untuk dapat membuktikan omongan orang-orang tentang keaslian dari cerita-cerita yang beredar...