Mungkin sampai chapter 4/5 flasback masa Jeup-Zn ini SMA
Semenjak kejadian poin pelanggaran itu Zennita udah gak pake rok diatas lutut lagi, roknya kini sedikit menutupi lututnya. Tapi hal itu nggak mengurangi niat Jae buat negur siswi bermasalah kayak Zennita, kali ini gara-gara tali sepatu
"tali sepatu berwarna, poin pelanggaran 5. Sepatu berwarna mencolok poinnya 10"
Zennita yang tiba-tiba ditegur kayak gitu merasa nggak terima, selama ini dia pakai tali dan sepatu berwarnanya waktu pelajaran olahraga aja
"Loh kak kan pelajaran olahraga bebas pakai sepatu berwarna"
"Buat gue pelanggaran"
"Kak tapi kan diaturannya nggak ada"
"Peraturan tidak tertulis" sebenernya mau dia apa sih? Semua yang Zennita lakukan seolah salah di mata dia
"Kak kenapa sih kakak selalu ngasih aku poin?"
"Karena lo salah"
Jae pergi setelah ngomong gitu, Zennita masih bertanya-tanya dia enggak ngelakuin kesalahan tapi kok selalu kena poin
Ruang BK, 2013
"Gimana Jae? Saya mau lihat anak-anak yang akhir-akhir ini suka berulah" Pak Rain guru BK yang juga terkenal tegas dan kejam
"Ini pak" Jae ngasih buku pelanggarannya ke Pak Rain
"Wah anak kelas 10 udah banyak yang berulah ya"
"Bagus kerjamu Jae, setelah istirahat panggil anak-anak nakal itu ke ruangan saya"
"Baik pak"
Istirahat
Jae pergi ke ruang pengumuman buat ngumumin nama-nama anak yang bermasalah. Seketika ruang kelas jadi ricuh
"Bukannya lo sering kena Kak Jae ya Zen? Kok lo gak dipanggil sih?"
"Hm?"
Zennita baru sadar kalo namanya nggak termasuk daftar anak bermasalah yang disuruh ke ruang BK. Padahal sering banget Zennita dapet poin dari Jae
"Mungkn belum disebut"
"Belum apanya, orang pengumumannya udah kelar"
Tentu Zennita bingung, bukan berarti dia mau dipanggil ke ruang BK tapi Zennita cuma pengen tau aja kok namanya nggak ada
Pulang sekolah 3.30
Seperti biasa, pulang sekolah Zennita pasti nunggu Kakaknya jemput di pos satpam. Zennita tinggal sama kakaknya berdua doang karena orangtuanya sibuk kerja di luar kota. Kakaknya Mahasiswa semester 2 di salah satu Univ di Jakarta
"Duh kak Wijin mana ya, kok lama banget nggak biasa" Zennita liatin jam tangannya mulu, ini udah lebih dari 15 menit dia nunggu Kakaknya
Tiba-tiba Hpnya bunyi, telpon dari kakaknya
"Dek maaf ya kakak nggak bisa jemput, kamu naik taxi aja ya. Kakak ada jam pengganti"
"Yah, kakak nggak bilang dari tadi"
"Maaf ya, nanti kakak pulang bawain martabak sumo"
"Yaudah deh"
Zennita pasrah, masalahnya uang sakunya tinggal 5 ribu. Mau naik taxi mahal. Apa dia naik angkot ya? Tapi mana ada yang operasi sekarang
"Hmm masak mau pulang jalan kaki sih? Kak Wijin ngeselin banget !"
Zennita ngehentak hentakin kakinya sambil terus ngomel
"Ayo naik"
Tiba-tiba ada orang nawarin tumpangan, suaranya nggak asing. Suara orang yang suka ngasih poin ke Zennita
Zennita noleh sebentar abis itu mandangin sepatunya
"Jam segini udah nggak ada angkot"
"Makasih kak, tapi nanti ngerepotin"
"Banyak mikir ya lo, udah naik"
Jae nyeret tangan Zennita biar cewek itu mau naik ke motor maticnya
Akhirnya Zennita nurut juga, kan mayan jadi uangnya bisa ditabung
"Rumah lo di mana"
"Di blok x "
Hening
"Kak, Zennita boleh nanya ngga"
"Hm"
"Itu.. kok aku nggak dipanggil ke BK ya?"
Jae diem sebentar terus jawab pertanyaan Zennita pelan
"Karena gue gak laporin"
Ha? Wait? What?
Maksudnya dari nggak dilaporin apa ya?
Sorry ya gue spam cerita ini sama yang pak dendy soalnya nggak tau kenapa lebih nyaman di sini hnggg.
Terus w juga jadi males gitu nulis, kenapa ya??
KAMU SEDANG MEMBACA
[UN] ROMANTIC BOYFRIEND
Short Storyif I say I love you surely you will not believe it, so I'll just prove it without any words ©digidawx,2018 [Jeup ft zn] Start : 80318