Chapter 1 (Membuat masa lalu)

15 7 0
                                    

London 06 : 05

Kring - kring suara alarm membangunkanku.

Aku mulai membuka mata dan aku tidak lupa juga untuk mematikan alarmku.

Hingga ada suara pintu di ketuk tok tok tok dan suara pintu dibuka srett

Orang tersebut langsung masuk di dalam kamarku

"Bibi kira Non Marisha belum bangun, kalau gitu bibi kembali lagi kebawah ya Non" Ucapnya langsung berjalan ke pintu

"Marisha udah bangun kok, iya bi tutup pintunya lagi ya bi" Ucapku langsung pergi kekamar mandiku dan pembantuku langsung meninggalkan kamarku

15 menit kemudian

Aku pun sudah siap dan langsung pergi kebawah untuk sarapan

"Good morning" Ucapku langsung dilihat oleh papa dan kakaku

Mereka berdua hanya membalas dengan senyuman dan langsung kembali makan dengan diam.

Akupun langsung memakan sarapan dengan diam.

Karena tradisi di keluarga jika sedang makan tidak boleh berbicara

Setelah beberapa menit sarapan, aku langsung pergi sekolah menggunakan mobil baruku ZENVO ST1 Yang termahal yang dibelikan papa

Saat di jalan aku tidak sengaja melihat sahabatku memeluk pacarku saat di motor.

Aku sangat muak, langsung saja aku tancap gas dengan lanjut dan sampailah aku di sekolah.

Akupun langsung memarkirkan mobil baruku

Saat aku keluar dari mobil, banyak orang yang melihatku dengan terpukau dan ada juga yang melihatku dengan iri. 

Aku hanya membalas dengan senyuman

~~~~~Skip kelas

Gue akhirnya sampai di dalam kelas dan gue langsung duduk di kursi gue

Tiba tiba banyak teman teman gue nyamperin dan menanyai tentang mobil gue yang baru

Ada yang tanya
"Marisha mobil elo itu harganya mahal ya"

"Keluaran terbaru ya"

"Enak banget ya kamu dibelikan apa yang kamu mau"

Aku menjawab pertanyaan tersebut dengan senyumanku yang manis

Setelah beberapa menit, teman - teman aku udah kembali ke kursi dan akj lihat sahabat sama pacar gue pegangan  tangan menuju kelas.

Mereka tetap aja masih asik bercanda bersama.

Aku yang melihatnya tetap saja diam.

Dan tanpa sengaja sahabat aku ngelihat aku dan otomatis pacar aku juga ngelihat aku

Aku ini masih sabar atas perlakuan kalian, aku cuma mau kalian jelaskan apa alasannya ucapku dalam hati

Langsung aja gue nyamperin mereka berdua yang masih aja pegangan tangan

"Kamu itu sahabat aku atau bukan sih " Ucapku yang jengkel sambil nunjuk nunjuk sahabat gue

"Maksud kamu apa sih Marisha" Ucapnya gugup

"Maksud kamu aku ini kenapa, aku kaya gini lihat sahabat aku yang lagi mesra - mesra sama pacar sahabatnya" Ucapku  yang nyaring masih sambil menahan tangis yang mau keluar

Anak - anak yang kaget dengan teriakanku langsung menoleh kepada

"Kenpa kalian ngelihat ini tontonan kah, udah kalian kembali aja" Ucapku nyaring dan terdengar samapai keluar

"Aku mau tanya sama kalian berdua, kalian berdua punya hubungan apa sih" Ucapku jengkel

Pacarku mulai angkat suara
"Kamu tau kami itu punya hubungan apa, kami itu udah pacaran lama banget" Ucapnya nyaring  yang membuatku sakit hati

"Terus hubungan kita" Ucapku sudah mengeluarkan butiran - butiran bening dari mataku

"Aku pacaran sama kamu karena aku hanya memanfaatkan kekayaanmu" Ucapnya tambah membuatku banyak menggeluarkan butiran - butiran bening dari mataku

Aku pun tidak sanggup melihat ini aku langsung saja keluar membawa tas menuju ruang kepala sekolah

Aku terisak saat melalui koridor menuju keruangan kepala l
sekolah

Orang yang melihatku hanya binggung kenapa aku menanggis

Saat sampai di ruang kepala sekolah, aku main masuk saja tanpa mengetuk pintu

Saat aku masuk aku melihat kakakku sedang berbicara dengan kepala sekolah yaitu kakak sepupuku

Aku berlari menuju kakakku dan langsung memeluknya

"Dek kenapa kamu menangis" Ucap kakakku yang membuatku tas terisak

"Kakak aku mau pindah sekolah" Ucapku di sela - sela tangisanku

"Kenapa mau pindah sayang" Ucap kakakku sambil mengelus pundakku

"Sahabat adek sama pacar sayang sama adek karena mereka hanya memanfaatkan adek" Jawabku terbata - bata sambil terisak

"Yaudah, Ris tolong urus surat pindah adekku secepatnya" Ucap kakakku

"Dek kita pindah ke Jakarta aja ya" Tambah kakakku

"Dek kakak mau tanya siapa nama yang ngelakuin ke adek kakak" Ucapnya yang menahan marah

"Dimas sama Riska kak" Ucapku masih sambil menangis

"Yaudah Ris kamu kasih skorsing selama 2 minggu biar mereka kapok siap suruh mereka mau main sama kita" Ucap kakakku sambil membawaku keluar ruangan

Saat kami jalan di Koridor anak - anak pada syok saat melihatku menangis sambil di peluk kakakku

Dan tanpa sengaja aku melihat dua orang yang tadi membuat hatiku sangat sakit

Aku pun melihat mereka berdua sedang bercanda ria dan otomatis kakakku melihat juga

Tiba - tiba tanganku di tarik sama kakakku menuju ketempat mereka berdua

Dan kakakku memanggil mereka berdua"Eh kamu yang namanya Dimas sama Riska cepat kesini"Ucapnya dengan nyaring dan otomatis mereka berdua menoleh

"Kalian saya suruh kesini bukan ngelihat saya kaya gitu" Tambah kakakku

"Kalian apain Marisa sampai kaya gini" Ucap kakakku jengkel

"Kalian kasih kaya gini adek saya lihat saja pembalasannya"

"Kalian akan di skorsing selama 2 minggu dan kalau perlu saya do kalian berdua, ingat ucapan saya" Tambah kakakku

Mereka hanya terdiam

Dan beberapa menit kemudian Dimas angkat mulut
"Emang situ Siapa mau seenaknya ngomong kaya gitu, siapa yang berani kasih saya skorsing sama do sayakan anak wakil kepsek disini" Ucapnya yang angkuh

"Kamu belagu banget baru aja anak wakil kepsek, kamu mau tau siapa siapa" Ucap kakakku jengkel

"Saya yang punya sekolah ini" Tambah kakakku yang jengkel

"Lah terus pak Aris itu siapa" Ucap Dimas gemetaran

"Kamu mau tau saya siapa" Ucap seseorang yang dari belakang kerumunan

"Saya itu sepupunya Marisa dan kakaknya, saya hanya disuruh kakaknya Marisha untuk menjadi kepala sekolah" Ucap Kak Aris

"Ris kamu urus ini anak kalau perlu do aja" Ucap kakakku sambil membawaku pergi dari kerumunan tersebut

Kakakku memang sabar dalam mengambil tindakan


Ok sampai sini dulu guys jangn lupa vote and coment
👇👍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From London to JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang