Chapter 1

4.1K 141 0
                                    

  ''Eneng Ale...How are you today? bagaimana isi hati dan perasaan kamu? apakah kamu masih tersakiti ataukah kamu makin menyayangi a'a aga muehehe''. pria tampan yang sedang merapikan rambutnya dan sambil ber dialog manjalita dengan kekasih bayangannya.

  ''Aku memang pecinta wanita namun ku bukan buaya ku hanya mencintai A...le...taratakdung taratakdung''. Lagu khusus pria fuckboy tampan mapan dan terdepan hiya hiya canda beb. Aga dan motor scooter black ala abang-abang touring ke gunung bareng doi my bee, disambut penuh sambutan karpet merah dari pak satpam SMK KESEHATAN Bandung. ''kamu terlambat lagi ga? kamu ini kaya anaknya yang punya sekolah aja deh suka-suka''. Aga hanya memamerkan deretan gigi nya. ''bapak saya aduin deh nanti sama bapak anaknya yang kata bapak yang punya sekolah''. Satpam yang bernama pak Hariadi itu mengkerutkan keningnya sambil berusaha mencerna ucapan Aga. ''au ah ga mumet saya''.

  Agnethe Halley. gadis dingin dan apatis yang menjadi banyak incaran para kakel dan teman sejawat nya. Bukan ingin mengimbangi popularitas a'a Aga, namun memang gadis ini selalu menjadi perbincangan topik atau bahan per ghibahan di gc line geng ambyar squad. sebab salah satu anggota geng tersebut adalah MANTAN sang kekasih Agnethe Halley. 

  ''Good Morning bby...he ileh ayu tenan pacar a'a Aga ini deh, pagi pagi aja cantik banget walaupun jutek apalagi siang wuoooo hari semakin panas hati pun semakin...aaaa. is apaan si lo ah nenek lampir lo'' Lea Renata gadis asal Medan. Tertawa terbahak-bahak melihat kemampuannya yang melempar gulungan tissue wc ke dalam mulut Aga.

  ''iuuu jorok kamu dek, gk nyangka banget gue lo ke sekolah bawa bekal beginian. malah digulung-gulung lagi kaya tahu bulat gini''. Aga sambil melempar gulungan tissue tersebut balik ke arah Lea.

  ''Kau pun pagi-pagi recok kali lah muncung kau itu, Bising! tau kau gk enak kali di dengar telinga. Menjijikan kali kata-kata kau itu lah. Tau nya aku semalem sore kau gangguin mantan terindah kau itu pas jogging di taman kan...Hah ngaku kau''.

  ''Idih pelakor! Dari awal gue jadian sama Ale juga gue tau lo itu cemburu kan, makanya lo suka fitnah gue begitu. hi ilih tau gue kan rencana lo''. Ucap Aga tak mau kalah. Ale yang hanya mendengarkan perdebatan antara sang kekasih vs sang sahabat sejati sehidup semati, hanya diam dan tak membela siapapun.

  Bukan karena Ale tak perduli ataupun tak cemburu. Masalah di rumah saja sudah sangat mengganggu pikiran, hati dan batin nya. Ditambah lagi masalah seperti Aga menggoda mantan nya atau Aga minta ID line adik kelaslah. Ale sudah begitu kebal dengan hal-hal seperti ini, bahkan hari-hari Ale selalu mendengar aduan dari Lea bahwa Aga tak bosan-bosan berurusan dengan perempuan lain.

  ''Ale! Wajahmu pucat sekali. Sakitnya kau? Apa belum sarapannya kau Le?'' Aga mendekati Ale dan menangkup wajah Ale. ''Belum sarapan ya by? kok pucat begini mukanya by, kebiasaan deh kamu berangkat sekolah bukanya sarapan dulu by''. Ale tak menjawab apapun. Ale memilih untuk diam dan menjatuhkan kepalanya di atas lipatan kedua tangannya.

  Aga berlari menuju kantin untuk membeli nasi bungkus untuk Ale. ''Teh! Nasi nya 1 pake sayur kuah sama ayam aja teh, sekalian teh hangat nya ya teh''. Raut khawatir tersirat jelas di wajah Aga, membayangkan wajah Ale yang sangat pucat seperti kehabisan darah saja. ''Aga! Apanya yang hangat? teteh hangat maksud kamu?''. Aga menghela napas panjang, berusaha sabar. Toh dia juga lupa harus bedakan mana air mana teh saat bicara sama Teh Elis. ''Air hangat teh Air..Air!''. 

  ''Oh...Ya kamu itu loh ga ya kalo ngomong itu yo seng jelas loh''. Aga bingung sendiri dengan bahasa yang digunakan Teh Elis. Blasteran kali ya emak bapaknya. Ah bodo amatlah, ''Iya teh. Agak cepet ya teh''.

  Setelah Aga membeli sarapan untuk Ale, Aga bergegas menuju kelas. ''By...''. dengan suara lirih dan lembut, suara yang melelehkan hati wanita manapun. Ale mendonggakkan kepalanya dan menatap Aga dengan senyuman tipis. ''Makasih''.

  Lea berdiri dan pindah tempat duduk, Aga yang mengerti maksud Lea langsung duduk disamping Ale. Membantu Ale untuk memperbaiki posisi duduknya, Aga membuka bungkus nasi dan menyuapkannya ke Ale. ''Bawa minyak angin gk by?''. Ale hanya menggeleng. Aga menyentil pelan pipi Ale dan melirik ke arah Lea. ''Kau ini tak siaga sekali, sudah kubilang minyak angin itu simpan saja di tas mu''. Lea pun beranjak pergi ke UKS. Walaupun Lea seperti itu namun Lea tetap sayang dan perhatian terhadap Ale.

  ''By...aku anter pulang aja ya by, dirumah biar bisa rebahan''. Ale menggeleng. Ale yang sakit begini Aga yang kelimpungan menghadapi gadis pendiam seperti ini. ''Aku suapin lagi ya by...harus makan yang banyak biar ada tenaga buat ngomong by...'' Ale sekilas menatap Aga yang dibalas dengan cengiran khas milik Aga.

  Lea kembali ke kelas dengan sebotol minyak angin. ''Nih diolesi dulu biar hangat badannya, biar bernyawa sikit hidupnya'' Lea melemparkan minyak angin ke arah Aga. ''Lea! lo punya pacar engga?''. Lea memberi tatapan tajam ke arah Aga. ''Jangan bilang kau mau menjodohkan ku dengan kawan kau yang jomblo dekil itu'' Aga melongo. ''Lo tau dari mana?''. Dengan nada nge gas ala ala anak medan. ''Kau jual dia di tempat belnja online!'' HAHAHA. Tidak ada jeda untuk tidak menjahili siapapun, Aga.

  Ale tersenyum tipis melihat tingkah pacar dan sahabatnya ini. Inilah alasan Ale lebih senang berada diluar rumah, Bisa menghibur diri walaupun hanya sedikit saja, sedikit. Pandangan Ale mulai memudar, kepalanya saat ini rasannya sangat pusing. Mulutnya terasa pahit, mual sekali rasannya perutnya ini. Asam lambungnya pasti sedang kambuh.

  Ale pingsan. Tubuh mungilnya ini terjatuh di badan kekar Aga, Aga sigap dan langsung memeluk Ale. ''By! byy!''. Aga menepuk-nepuk pelan pipi Ale, Tak ada jawaban sama sekali. Lea yang kaget melihat Ale pingsan langsung menyuruh Aga untuk membawa Ale ke UKS.

  Ale terbaring lemas di ranjang UKS. ditemani Aga dan Lea, kemana sahabat-sahabat Ale yang lainnya? atau kemana teman-temannya?. Ale seorang gadis RESERVIERT. Tidak ada yang berteman dengannya selain Lea. Tidak ada yang berani mengocehinya, memarahinya, bahkan mengganggunya selain Lea dan Aga. 

  Pintu UKS terbuka. Menampilkan sosok gadis cantik. ''Aga! ih kamu dari tadi aku cariin tau, kata teman kelas kamu ada disini. Disuruh kumpul Osis tuh, uda ditungguin loh''. Lea yang tidak suka dengan kehadiran wanita ini langsung gas skuy. ''Kau recok kalilah! Kau gak tau sahabat aku lagi sakit, kau kok mau cakap sana diluar. Menggangu aja!''. 

  Aleta Arsyan. Mantan kekasih Aga.

  

  





RESERVIERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang