II - Is this love ?

620 78 7
                                    

Adakah yang menunggu FF ini ? 😅
Tinkeu takut gak ada yang nunggu FF ini 😢
Ok selamat membaca readersss—♡


---------

#Jieun pov

"Aku? Bae Irene yang nanti akan menjadi Byun Irene",ucap gadis itu dengan tersenyum manis.

Aku pun tersenyum tipis.

"Silahkan masuk", ucapku.

Kemudian ia berlari masuk ke dalam rumah kami dan langsung memeluk Baekhyun yang sedang asik menonton tv.

"Annyeong noona,   bagaimana kabarmu?", tanya Baekhyun dengan tersenyum manis kepada Irene.

Aku terkejut melihatnya!

Bagaimana tidak ? Sebelum kekasihnya datang dia menatapku dengan dingin dan sekarang?

"Baekhyun-ssi kau yang mengundangnya?", tanyaku.

"Wae? Aku kan kekasihnya! ", ucap Irene sambil mempoutkan bibirnya.

"Ah.. Mianhae ", ucapku sambil menunduk.

"Ya! Kau! Buatkan aku lemon tea ok?", ucap Irene.

"Kau... Menyuruhku?", tanya ku pelan.

Irene menghela nafas. "Kau fikir aku menyuruh siapa!", bentak Irene.

Deg! Dia bahkan membentakku.

"Jieun...sadarlah... Kau hanya istri sahnya. Kau... Bukan siapa-siapa", ucapnya lalu ia tersenyum menyeringai.

Aku menunduk.

Ya... Benar... Aku bukan siapa-siapa nya Byun Baekhyun itu.

"Hey... Kalian berisik sekali. Aku sedang menonton tv", ucap Baekhyun.

"Ah mianhae baek ku sayang", ucap Irene sambil memeluk lengan Baekhyun dan bersandar di pundaknya.

Sedangkan aku memilih pergi ke dapur menyiapkan minuman untuk mereka berdua dan beberapa cemilan.

Tanpa ku sadari air mataku menetes.
 

"Bodoh.. ", rutukku sambil terus menyeka air mataku yang menetes.

"Apa kehidupan pernikahan ku akan tetap seperti ini? Aku tau ini dari perjodohan antara orang tua kami tapi tidak bisakah aku bahagia?", batinku.

Aku menuju ruang tengah dan melihat mereka yang sedang asik tertawa.

Ya. Aku melihat mereka  tertawa bersama.

Aku menggenggam nampan ku erat. Badan ku gemetar.

"Aku tau aku baru mengenalmu Baekhyun-ssi. Tapi sungguh... Ini menyakitkan melihat dirimu dapat tertawa karena orang lain bukan aku", batinku.

Aku menghela nafasku agar aku menjadi tenang.

 
Aku menghampiri mereka, "Ini minumannya dan aku membawa beberapa cemilan utnuk kalian", ucapku.

Aku menunduk. Aku tidak kuat. Ya aku tidak kuat melihat mereka bersama.

◎◎◎◎◎◎◎

"Sudah siap?", tanya Kai oppa padaku.

Ya Kai oppa benar-benar menjemputku dan sekarang kami berdua berencana akan pergi.

Aku hanya mengangguk.

Kai oppa membukakan pintu mobil untukku, "Silahkan masuk cantik", ucapnya.

White Rose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang