Hei apa kabar?
Aku takut memulainya dari mana.
"Hemp.. baiklah". Sejak pertama aku mengenalmu rasa ini tumbuh hingga sekarang masih sangat subur, bahkan sampai saat ini aku terus memelihara rasaku disaat kita sudah berpisah. Berpisah yang tak tahu kapan akan bertemu. Terkadang aku pilu dan begitu rindu. Dan terkadang aku membenci rasa yang tak kunjung usai—selayaknya rasa tanpa kepastian.
Kau tahu?
Disetiap do'aku dengan senang kupanggil namamu, meskipun
dalam do'amu tidak ada namaku. Jadi bila suatu saat nanti aku lelah menunggu, menunggu yang tak pernah aku tahu sampai kapan. Aku harus bertahan berjuang sendirian. Beri aku kepastian—kelak aku takkan kecewa dengan semua yang telah aku perjuangkan._Azmara Zaisa_
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terpatri
PoetryMaafkan aku yang tak bermaksud mengusikmu, mengganggu cela di hatimu. Dan kini aku ingin menulis tentangmu saja tanpa perlu kau ketahui, tanpa perlu kau benci. Biarkan tentangmu melarut indah bersama harapanku yang ku bingkai dalam bait-bait puisi...