05

1.5K 204 20
                                    

Author POV

"Ngomong-ngomong... 3 hari yang lalu kan tetangga pindah rumah. Terus tadi pagi rumahnya dah diisi orang. Kapan-kapan kunjungi tetangga baru ah~~" (Y/n)

(Y/n) bergumam kecil tanpa mengetahui dibelakangnya terdapat seseorang yang jantungnya berdegup kencang karena menyadari bahwa jalan apartmennya satu arah dengan jalan yang saat ini ia tuju

Dan orang tersebut adalah Eren

Inginnya Eren menyapa (y/n), tetapi lelaki itu terlalu malu untuk bercakap dengan (y/n). Entah kenapa tapi Eren sangat malu seusai melihat (y/n) mengganti pakaiannya dengan pakaian yang telah diusul oleh Eren sendiri

"Bagus! Jangan bilang apartmenku sama dengannya!" Gumam Eren sambil memperlambat jalannya

"Oh iya! Tugas fisika kan udah gw selesain tadi. Kalau tugas olahraga kan jagonya Kuroko! Entar nyontek aja deh!" Seperti biasa, (y/n) berbicara pada dirinya sendiri. Kenapa? Itu karena sudah menjadi kebiasaannya

"Kenapa gw pemalu seperti ini sih?" Lagi-lagi Eren tidak mengerti dengan jantungnya yang berdegup kencang!

Pikirannya terisi dengan (y/n)

"Gw tahu ada seseorang dibelakangku!" (Y/n) berhenti berjalan dan berbalik kebelakang

Disaat itu juga, Eren berhenti berjalan dan mencoba bersembunyi

Penasaran, (y/n) berlari mencari sesosok orang tersebut karena merasa diikuti

"Elu toh! Lu ngikutin gw yak?!" Mau seberapa keras usaha Eren mencoba bersembunyi dari (y/n), tentu saja gadis itu menemukan Eren

"G-gw bisa jelasin!" Eren

"Elah! Lu mau jelasin apa? Palingan lu stalker gw! Gw manggil polisi nih!" Hp telah berada digenggaman (y/n) bersiap memanggil polisi buat Eren

"Eh! Kagak ih!" Dengan ketinggian Eren saat ini, Eren dapat mengambil hp tersebut dari tangan gadis itu

"Terus apa?" Kedua tangan gadis itu ia lipatkan didepan dadanya sambil kepalanya mendongak keatas karena perbedaan tinggi mereka yang bedanya cuman 5 cm doang

"Tapi arah apartmenku berada dijalur ini."

"Oh."

(Y/n) melanjutkan jalannya, disusul oleh Eren dibelakangnya

Hening, tidak ada yang berani mengangkat bicara karena pikiran mereka diisi oleh imajinasi mereka sendiri

Seperti Eren memikirkan bagaimana cara untuk menghentikan kencan (?) sang doi

Sedangkan (y/n), sedang memikirkan dia harus bertindak apa didepan senpai nya sendiri

Benar-benar pemikiran yang saling bertolak belakang

"Eum... ano..."

"Hm?"

"Emang besok ada tugas ya?"

"Tidak ada."

Kembali lagi hening, tapi itu cuman beberapa saat saja

"Sejak kapan lu suka ama orang yang namanya levi itu?"

"Hm... dia itu cinta pertamaku." Ucapnya sambil berpose alay didepan Eren

"Dih! Cinta pertama?"

"Iya? Kenapa? Emang lu peduli?"

"Lu emang gak percaya ama gw yak?"

Dengan lantangnya, Eren menghalangi (y/n) berjalan dan menyingsingkan tangannya selurus dari samping kanan dan kiri

Why You Don't Pick Me? [Eren X Readers] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang