[7]. should i give up?

5.2K 714 53
                                    

.Revised.

Akhirnya mereka harus menerima hukuman untuk dipingit. Tentu saja Jungkook sudah menyusun strategi di dalam kepalanya. Apalagi kalau bukan diam-diam menemui Jimin, si pria mungil.

Just let me love you ~

Dering smartphone membangunkan Jimin dari tidur lelapnya. Ini merupakan hari pertama ia dipingit, begitu pula dengan Jungkook.

Jadi, saat melihat nama Jungkook yang tertera di layar entah mengapa membuat hatinya berdetak tak karuan. Apa kabar pria mesum itu? Tidakkah Jungkook juga menaruh rindu kepadanya?

Yang pasti, Jiminlah yang merasakan hebatnya rindu di kalbu. Perasaannya bak kolam ikan yang teraduk-aduk dan bercampur namun dengan kebiasaan yang sama, Jimin kembali memungkiri spekulasi hatinya satu-persatu.

"Halo?.."

"JIMIN-AH!!"

"Eh?"

"Hah syukurlah kau mengangkatnya, aku sedang berada di pohon mangga dekat balkon kamarmu.."

"Apa? Hei, Kau gila ya?"

Jimin bangkit dari posisi tidurannya dengan tergesa-gesa, menghampiri jendela yang memperlihatkan Jungkook dan pajama yang masih melekat di tubuhnya membuat Jimin terperangah tak percaya.

"Ish dasar sialan.."

"Kau mengataiku sialan? Mau mati eoh?"

"Bukan, maksudku semutnya Jimin. Cepat kesini!!"

"Hah baiklah, benar-benar merepotkan."

Saat Jimin hendak membuka pintu balkon, Chanyeol masuk ke kamarnya, dan wajah garang merupakan hal pertama yang ia dapati. Jimin memposisikan salah satu tangan yang menggengam ponsel ke belakang punggungnya sembari terkekeh gugup.

"Mau kemana Park Jimin?"

"Hehe Jimin akan turun untuk makan, yah.."

"Tidak boleh membawa smartphone ke meja makan, ingat?"

"Ah, Jimin baru akan meletakkannya.."

"Jimin-ahh aku sudah di balkon kamarmu, bagaimana?"

Tiba tiba bisikan Jungkook terdengar dari belakang punggung Jimin, smartphone-nya. Sambungan tadi belum terputus dan ia lupa mematikan mode speaker.

Great, Chanyeol menatap Jimin tajam. Matilah kau Jeon Jungkook, batinnya menambahi. Pria paruh baya itu menyodorkan tangan seolah berkata;

'Berikan.'

Mau tidak mau Jimin menyanggupi meskipun resah akan nasib Jungkook nantinya. Inikan bukan salahku, begitu pikir Jimin.

"Halo Jimin? Chagi? "

Chanyeol pelan-pelan berjalan ke arah dimana Jungkook berada, Jimin kembali meringis. Apa yang akan terjadi pada Jungkook? pikirnya.

Bragh.

"Chagi kepalamu buntung!"

"Kapjagiya!!"

"Jeon Jungkook, kembalilah ke rumah sebelum aku mematahkan lehermu."

Jungkook hampir saja terpeleset saat melihat bukan Jiminlah yang ia dapati melainkan Chanyeol di pagi hari. Padahal dia sudah mengendap-endap untuk datang kesini mengharapkan sambutan dari senyum sehangat mentari milik kekasih hati.

Rasanya tekad yang tadi begitu bulat telah hilang tertelan ketakutan akan sosok di hadapan Jungkook yang siap menerkam dengan kejam.

Pria dominan itu tidak tahu harus melakukan apa, jadi dengan spontan ditariknya mangga yang kebetulan berbuah tepat di atas kepalanya.

Run! [Kookmin] ⓇⓔⓥⓘⓢⓔⓓTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang