Ini,, gue tuh yaakk nyoba aja gitu nulis-nulis... gegara demen ama kpop jadi keseringan ngayal.. (hayoo ngaku yang sering membayangkan jadian sama bias... atau gak sengaja ketemu bias entah dimanaaaa... lalu tumbuh benih-benih cinta... pasti adalah yaaa yang kayak gituu.. apalagi terpengaruh kdrama, novel-novel, ff dan sebagainya.. semakin mejadi-jadilah khayalan dari seorang fangirl/fanboy.
Nahhh... Dari pada ngayalnya kaga ketemu ujungnya yaa dibikinin cerita aja biar ada endingnya, walaupun sebenarnya sedikit gak percaya diri dengan tulisan ini, makanya buat yang udah mau menyempatkan diri berkunjung dimari, atau tangannya kepleset gitu pas mau mencet yang lain tapi malah nyasar kesini,, bisalahh discroll up, buat baca tulisan dibawah ini nihh...
Pokoknya terimakasih banyak buat yang udah mampir. Mohon di support dan selamat membacaaa~~~~
HOPE YOU LIKE IT GUYS
🌊🌊🌊
Sabtu pagi itu suasana rumah begitu tenang. Airin yang habis berolahraga menikmati minuman sehat yang sudah terhidang diatas meja makan. Appa(ayah) yang sibuk dengan laptop dan setumpuk kertas, begitulah kesibukan beliau setiap akhir pekan. Memeriksa kembali laporan kinerja dan keuangan selama seminggu kemarin, ia terlihat begitu serius, tangannya sibuk membolak balikkan kertas kemudian berlompatan diatas laptop dan sesekali membetulkan kacamatanya. Eomma (mama), seperti biasa sibuk membersihkan rumah walau sudah ada asisten rumah tangga, tetapi eomma selalu tidak puas jika tangan tangannya menyentuh barang barang rumah. Ya. Hanya kami bertiga. Adikku, Jeno dia bersekolah asrama jadi ia juga tinggal disana. Donghan oppa (abang)?? Tentu saja, dia masih tertidur pulas dikamarnya setelah lembur semalaman. Sekilas eomma melihat Airin yang duduk santai diminibar yang terletak dibawak tangga menuju lantai dua dari bagian rumah itu, dan dia masih menengak minumannya. ia tengah asyik dengan ponselnya sessekali ia tersenyum, entah apa yang ia lihat. eomma menghampirinya, berusaha mencuri perhatian Airin. Tapi mata Airin masih setia pada layar ponselnya.
"ehem." Akhirnya eomma berdehem kecil karena apa yang ia lakukan tidak mendapatkan perhatian Airin.
"hm??" Airin sedikit terkejut.
"Airin" lanjut eomma setelah perhatian irene terfokus padanya, yang tampak ingin menyampaikan sesuatu.
"Wae eomma? (kenapa ma?)" tanya irene yang melihat eommanya sedikit ragu.
"Akhir bulan ini kita akan ke geoje??" akhirnya eomma mengutarakan apa yang ingin ia katakan dan memperhatikan ekspresi Airin.
"Geoje???" Airin kembali menegaskan apa yang diucapka eomma.
"nde (iya)... kampung halaman appa.." yaa.. kampung halaman appa, karena eommanya berasal dari indonesia.
"heumm.. aku inget, aku inget... aku pernah kesana kan.. boleh, kebetulan aku butuh piknik eomma, sebelum mulai nyacari kerja." Tutur Airin setelah mengingat-ingat ia pernah kesana beberapa tahun lalu. Ya, Airin ingin mendinginkan kepalanya terlebih dahulu setelah enam tahun menjadi mahasiswi di Korea University.
"kita akan pindah kesana." Suara tegas appa terdengar dari ruang keluarga.
"PINDAH??" mata Airin membulat tak percaya apa yang ia dengar.
"iya, nak. Appa memutuskan untuk beristirahat dari pekerjaannya." Jelas eomma.
"istirahat??? Tapi aku bahkan belum memulai apapun untuk masa depanku. Lalu bagaimana dengan perusahaan ayah?" Airin tak percaya ia akan mematahkan impiannya yang bahkan belum ia bangun. Sebenarnya irene tak perlu risau akan masa depannya. Appa adalah seorang pebisnis yang telah menuai sukses besar selama bertahun-tahun. Kehidupan Airin terjamin hingga ia tua nanti. Tapi,, Airin bukan tipe orang yang akan hannya bergantung pada orang tua dan tidak memiliki impiannya sendiri. Ia adalah orang yang suka bekerja keras dalam segala hal.
YOU ARE READING
Ikatan Tak Terlihat
General FictionAirin Lee harus meninggalkan Seoul yang indah baik di siang maupun malam hari ke sebuah desa di pinggiran korea selatan. Bukan karena keluarganya dikejar oleh kreditur, bukan pula perusahaan appanya bangkrut. Hanya karena appanya ingin mengistirahat...