Terukir sejuta kenangan di dinding sekolah, setiap sudut tempat punya cerita. Gerbang yang selalu menyapa selamat datang dikala pagi, pulang sambil bermain. Sapa dan canda tawa teman berseragam putih biru tak akan terdengar lagi.
Kisah putih biru telah berakhir dengan menggoreskan tinta emas, sejuta kenangan tidak bisa dilupakan begitu saja oleh ku.
Lembaran baru siap dibuka bersama putih abu-abu, semoga aku pun bisa menggoreskan tinta emas bersama putih abu-abu.
Nama ku Malvina Florence Esperanza. Sahabat dekatku selalu memanggilku Florence. Aku telah lulus dari Cheyenne Middle School dan akan melanjutkan ke Oklahoma School of Science and Mathematics.
*kriiiiinnngggg....kriiinnnggg.....* Jam alarm ku berbunyi, aku pun bangun untuk bersiap-siap ke sekolah.
Ya, tepat hari ini adalah hari dimana aku mulai memasuki sekolah baru ku.
Aku turun kebawah untuk sarapan dan berpamitan dengan Mama dan Papa.
"Ma.. Pa.. Florence berangkat yaaaaa....." kata ku sambil melambaikan tangan.
"Hati-hati sayang." sahut Papa dan Mama
Aku memasuki ruang kelas sementara untuk murid-murid baru. Sekolah yang selama ini aku inginkan, aku bisa mendapatkannya akan tetapi ada sesuatu yang membuatku sedih karena aku tidak bisa satu sekolah dengan sahabat perempuan ku. Rasanya sepi dan hampa tanpa dirinya sekarang. Senyum, canda, tawa, tangis, dan kegilaan yang selalu teringat ketika aku selalu bersama dia. Banyak hal yang aku ceritakan kepadanya ketika aku mempunyai banyak masalah tentang apa pun itu. Aku berfikir, apakah akan ada seorang teman yang sebaik dia? Atau justru di SMA ini akan banyak teman – teman yang sombong dan tidak mengasyikan? Banyak hal yang membuat ku takut setelah aku memasuki jenjang SMA. Apalagi melihat teman – teman baru ku di kelas.
Karena belum ada jadwal pelajaran yang diberikan jadi belum belajar, hanya perkenalan saja di kelas. Bel sekolah berbunyi menandakan waktu telah usai, aku bergegas untuk pulang ke rumah. Namun ada seseorang yang menepuk pundak ku. Tersentak aku kaget !
"Maaf membuat kaget, seluruh kelas 10 diharapkan datang ke ruang kelas di gedung atas untuk pelajaran agama" kata seorang kakak kelas yang hampir membuat jantung ku copot.
"Ha? Oh iya kak. Terimakasih" Jawab ku singkat.
Ketika hendak naik, di tangga loby aku bertemu seorang teman sekelas ku.
"Hai, Nama kamu siapa? Sepertinya aku melihat mu tadi di kelas?" tanya ku.
"Hai, Aku Amabelle Audrey Shanessa. Yap, kita memang sekelas." jawabnya singkat sambil tersenyum.
"Yuk keatas bareng"
"Yuk!"
1
Sampainya di kelas, aku duduk dan ada dua orang kakak kelas perempuan yang duduk di sebelahku. Mereka yang di bawah tadi bukan? yang hampir saja membuat jatung ku copot. Setelah semuanya sudah berada dalam kelas tiba-tiba ada seorang kakak yang berdiri di depan kelas.
"Berhubung guru nya tidak bisa datang karena ada keperluan. Jadi, buat kakak dan adik-adik kita berkenalan dulu aja ya."
"Tunggu, sepertinya aku pernah melihat kakak itu? Tapi.... tapi dimana?" Kata ku dalam hati.
Mata ku tak lepas memperhatikan kakak kelas yang sedari tadi berdiri didepan kelas.
Tiba-tiba saja seorang kakak kelas yang putih,tinggi dan tampan memasuki ruangan.
Aku terpesona melihatnya, namun aku tidak suka dengan gaya nya sepertinya dia cuek.
Selesai berkenalan, kami pulang ke rumah masing-masing.