Blue and Red

14 1 0
                                    

Perjalanan, bagi Masamune tiada yg dinamakan perjalanan. Selain hinggap di sarangnya, ia pasti membubarkan langkah kaki kudanya untuk berputar putar mencari masalah. Ini hari yang keberapanya ia sudah membuat onar di pertempuran.

"Masamune-sama, kita belum mendapatkan informasi apa pun. Apakah kau yakin akan mencari kerusuhan lagi?" Neji mendekati Naruto. Langkah kudanya di samakan olehnya.

"Buat apa aku takut? Susah bagiku untuk menjadi pengecut." Naruto tetap diam dengan tangannya bersedekap di depan dadanya.

"Tetapi jika pertempuran itu adalah jebakan bagaimana? Kita tak tau. Susah juga bagi kita untuk kalah dan mati konyol di pertempuran" Neji meyakinkan tuannya.

"Kali ini kupastikan saja itu bukanlah jebakan.. Aku tak sebodoh itu, Neji.." Naruto memacu kudanya cepat.

"Kenapa kau begitu yakin, Masamune-sama? Jika kita kalah itu bukan hanya mengorbankan pasukan, tetapi juga olok olok kerajaan lainlah yang akan kita terima sebagai pasukan pecundang" Batin Neji.

"Apa yang kau pikirkan, Neji? Olok olok kerajaan lain?" Naruto mulai menebak-nebak.

"Masamune-sama, kenapa kau bisa tau?" batinnya lagi. "Eng.. Tidak apa apa kok. Bukan itu.." lanjut Neji.

Takeda Mansion..

"Ouchi-sama!! Pasukan Uesugi sudah menuju kemari! Apa yang akan kita lakukan, Ouchi-sama?!" terlihat Sasuke menundukkan kepalanya kepada tuan besarnya.

"Hhmm.. Siapkan pasukan! Kita akan serang balik! Sasuke!  pergilah kau ke tempat belakang pasukan Uesugi. Jika sedang lalai, hancurkan mereka!!" Kakashi membalasnya cepat.

"Baiklah!! Ouchi-sama!! Aku berangkat!" Sasuke menundukkan kepalanya kembali, lalu berdiri dan cepat melangkah keluar.

"Dimana Kiba? Sialan. Masih belum ada juga ninja kerdil itu. Informasi sangatlah penting untuk sekarang, sial!!" Kakashi berteriak-teriak sendiri layaknya orang gila.

"Maafkan aku, Ouchi-sama. Hosh.. Hosh.. Hosh.." Kiba datang dengan napasnya yg ter engah engah.

"Tenanglah. Sekarang duduk. Apa ada informasi yg kau dapatkan, Kiba?" Kakashi mulai bertanya.

"Ada.. Aku akan menikahi Sayap kanan Uesugi-sama!" Kiba mulai tertawa.

"BANGSAT!! siapa yg menyuruh kau membual hah!?" Kakashi menghantam pipi kanan Kiba. Mental lah dia dari sana.

"Ma.. Maafkan aku, Ouchi-sama! Maksudku em.. Informasinya adalah.. Tak terlihat ada peganggu dari jarak sudut pandang 8 kilometer di sekitar medan pertempuran!!" Kiba mengulus ulus pipi putihnya dan mendekati Ouchi-sama alias Kakashi.

"Hmm.. Berarti akan aman?" Kakashi mengulus ulus dagunya.

"Tentu saja, Ouchi-sama!! Apa ada masalah?" Kiba balik bertanya.

"Tak ada. Siapkan pasukanku. Kita akan menyerang Uesugi. Kiba, kau dan ninja ninjamu akan mengganggu dari sebelah kanan." Kakashi mengambil kapak besarnya.

"Lah, Boss Sasuke bagaimana?" Kiba menggaruk garukkan kepalanya lembut.

"Dia akan menyerang dengan kejutan segar dari belakang.." Kakashi mulai tertawa kecil mengingat saingannya, Sai, akan kaget di kala melihat serangan dadakan Sasuke.

"Tapi, Ouchi-sama! Dia takkan berhasil! Uesugi adalah pasukan dengan jumlah banyak. Dan pastinya sudah menyebar dimana mana. Terlebih mereka memiliki Ino, ninja hebat cantik itu! Dari manakah Bos Sasuke akan lewat?" Kiba mulai mengkhawatirkan Sasuke.

"Tenang saja. Ia sudah hafal dengan jalan jalan menyusuri hutan. Tembus mana pun, ia takkan ketahuan. Kalau pun ia diganggu pasukan lain, ia akan memenangkannya. Sehingga takkan ada serangan kejutan dari belakang. Untuk menggantikannya, perbanyaklah pasukanmu dan siapkan ulti Kage-bunshin mu untuk menduplikat dirimu dan membuat serangan kejutan. Paham?" Kakashi menyiapkan rencana lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sengoku BasaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang